Rupiah & Momok Seram Ini Bakal Diamankan BI, Nih Jurusnya!

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk berupaya dalam menjaga inflasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah.

Read More

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ada tiga hal yang akan dioptimalkan. Pertama kebijakan suku bunga front loaded, preemptive, forward looking secara terukur.

“Untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih sangat tinggi dan memastikan inflasi inti ke sasaran 3% plus minus 1% lebih awal, pada Semester I-2023,” jelas Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022, Rabu (30/11/2022).

Kedua, kebijakan stabilisasi rupiah dari tekanan global. Perry berjanji dalam menjaga stabilitas rupiah dan inflasi, BI akan selalu berada di pasar.

“Untuk inflasi stabilitas makro dan sistem keuangan BI akan tetap berada di pasar. Triple intervention, spot, domestic non delivery forward (DNDF), dan transaksi SBN di pasar sekunder dan kecukupan cadangan devisa akan kami jaga,” ujarnya.

Hal berikutnya yang akan dilakukan BI dalam menjaga inflasi dan rupiah yakni dengan twist operation.

Perry bilang, BI akan terus melanjutkan penjualan SBN tenor jangka pendek dan pembelian SBN jangka panjang di pasar sekunder dalam hal diperlukan.

Selain itu, BI juga akan menjaga imbal hasil SBN agar tetap menarik untuk masuknya portofolio untuk mendukung stabilitas rupiah, sekaligus untuk menjaga agar kenaikan yield (imbal hasil) SBN untuk fiskal tidak berlebihan. “Koordinasi erat dengan Kementerian Keuangan.”

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


BI: Jika FFR Naik 75 Bps, Gejolak Pasar Tak Signifikan

(cap/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts