Saham APLN Jadi Salah Satu Paling Aktif di Sesi I, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten properti yakni PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Kamis (24/11/2022).

Read More

Pada pukul 10:30 WIB, saham APLN melesat 1,76% menjadi Rp 173/saham.

Nilai transaksi saham APLN sudah mencapai Rp 12,44 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 72,41 juta lembar saham. Adapun frekuensi transaksi saham APLN mencapai 24.365 kali.

Penyebab kenaikan harga APLN secara signifikan pada perdagangan sesi I hari ini salah satunya yakni optimisme perseroan dalam menghadapi potensi resesi dan kenaikan suku bunga pada tahun 2023.

APLN diklaim dapat bertahan dari krisis karena pengalamannya yang sudah 53 tahun, di mana selama itu perseroan mengalami jatuh bangun akibat krisis ekonomi.

Di lain sisi, sentimen dari rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang akan mengurangi laju kenaikan suku bunga acuannya juga menjadi penopang sektor properti di RI pada hari ini, meski potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) masih cukup besar.

Selain itu, kinerja kinerja keuangannya yang cukup cemerlang pada kuartal III-2022 juga menopang pergerakan saham APLN pada hari ini, meski perilisan kinerja keuangan kuartal III-2022 sudah 3 minggu lalu.

Pada kuartal III-2022, pendapatan usaha APLN mencapai Rp 7,39 triliun, melonjak 154,19% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,91 triliun.

Hal ini membuat APLN akhirnya mencetak laba bersih yang mencapai Rp 2,58 triliun per 30 September 2022, dari sebelumnya pada 30 September 2021 APLN mencetak rugi bersih sebesar Rp 311,82 miliar

Bahkan, APLN juga berhasil mencetak laba bersih per saham dasar (basic earnings per share) APLN sebesar Rp 103,78 per saham pada kuartal III-2022.

Dari orderbook-nya, tercatat sudah ada 724.460 lot transaksi saham APLN pada perdagangan sesi I. Adapun secara terperinci, sudah ada 23.230 lot pada order jual atau offer di harga Rp 174/saham. Sedangkan di order beli atau bid, sudah ada 1.269 lot di harga Rp 173/saham.

Adapun offer terbesar berada di harga Rp 175/saham yang mencapai 139.048 lot, sedangkan bid terbesar berada di Rp 166/saham, yang mencapai 35.315 lot.

Saham sektor properti, termasuk APLN sudah terdampak dari krisis sejak pandemi Covid-19 merebak. Selain karena pandemi, pengetatan kebijakan moneter bank sentral dan ketegangan politik Rusia-Ukraina juga membuat sektor properti di RI sempat merana.

Di sektor properti atau perumahan, suku bunga turut memberikan andil dalam kinerja penjualan. Apabila biaya bunga tinggi, tentunya konsumen akan lebih sedikit yang melakukan pembelian.

Namun bila biaya bunga sudah mulai rendah, konsumen bisa saja mulai melirik kembali sektor properti.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Penjualan Melesat, Rugi Agung Podomoro Turun Jadi Rp 383 M

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts