Saham Bank Kembali Diburu, IHSG Lompat 0,5%!

Jakarta, CNBC Indonesia– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini (26/01/23) ditutup dengan kenaikan 0,51% ke level 6.864,81. Sebanyak 299 saham menguat, 228 saham mengalami koreksi dan 187 lainnya mendatar.

Perdagangan melibatkan 20 miliar lebih saham dengan frekuensi sebanyak 1,2 juta kali. Nilai perdagangan tercatat Rp 10,85 triliun.

Penguatan indeks hari ini secara eksklusif menghentikan tren indeks yang melandai selama dua hari beruntun. Dalam lima hari perdagangan, apresiasi IHSG terdorong naik menjadi 1,46% (week to date). Dengan begitu, IHSG masih menorehkan kinerja positif mingguan.

Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 3,18%.

Emiten perbankan menjadi penggerak utama indeks dengan mayoritas saham perbankan naik dengan tiga teratas diisi saham kapitalisasi raksasa Bank Negara Indonesia melejit 4,41%, Bank Central Asia yang melayang 3,35% dan Bank Mandiri naik 1,29%.

Sementara itu, emiten batubara terpantau menjadilaggardpada perdagangan hari ini akibat anjloknya harga batubara dunia. Adaro Energy dan Indo Tambangraya merosot 3,83% disusul Bumi Resources turun 2,52%.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, setengah dari total sektor melemah. Sektor finansial menjadi yang paling menguntungkan IHSG sedang sektor energi masih menjadi beban indeks.

Sektor finansial menguat 2% lebih, sementara sektor teknologi. Konsumen non-primer dan industri naik di atas 1%. Konsumen primer juga menguat sebesar 0,34%.

Kinerja IHSG sore ini mengekor mayoritas bursa Asia-Pasifik yang menguat setelah pembukaan kembali ekonomi yang cepat di China dengan kebijakan pro-pertumbuhan dari Beijing.

Hanya indeks bursa saham Jepang yang turun di tengah kekhawatiran prospek inflasi dan kemungkinan kebijakan moneter yang perlu dijaga agar tetap akomodatif.

[Gambas:Video CNBC]