Saham BBRI Ngacir 2% Lebih, Ini Penyebabnya


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua di Indonesia yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil ditutup menghijau pada akhir perdagangan Senin (25/3/2024), setelah hampir sepanjang hari ini bergerak cenderung sideways

Saham BBRI ditutup melesat 2,04% ke posisi harga Rp 6.250/unit. Pada hari ini BBRI bergerak di rentang harga Rp 6.125 – Rp 6.250 per unit.

Saham BBRI pada hari ini ditransaksikan sebanyak 15.205 kali dengan volume sebesar 114,09 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 705,81 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 947,24 triliun.

Melesatnya saham BBRI terjadi meski periode pembagian dividen perseroan untuk tahun buku 2023 tinggal menyisakan periode pembayaran dividen.

BBRI akan membagikan dividennya sebesar 80% dari laba bersih tahun buku 2023 atau Rp 48,1 triliun. Nilai tersebut setara dengan Rp 319 per lembar saham.

Namun setelah dikurangi dividen interim yang telah dibayarkan pada18 Januari 2024 sebesar Rp 12,66 triliun atau sebesar Rp 84 per saham, maka pada pembagian dividen kali ini menjadi sebesar Rp 35,43 triliun atau Rp 235 per saham.

BRI sendiri menebar dividen mengacu data keuangan per Desember 2023. Tercatat, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 60,09 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 11,99 triliun, dan total ekuitas Rp 316,47 triliun.

Di lain sisi, melesatnya saham BBRI terjadi setelah perseroan dikukuhkan menjadi perusahaan terbesar asal Indonesia yang memiliki nama besar hingga dunia.

Hal tersebut tercapai setelah BRI menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yangmasuk dalam daftar 500 merek paling bernilai dan terkuat di dunia, berdasarkan laporan Brand Finance Global 500 2024.Dalam daftar laporan Brand Finance tersebut, BRI menempati peringkat 446 dunia.

Adapun10 besar posisi merek paling bernilai dan terkuat di dunia diisi oleh Apple, Microsoft, Google, Amazon, Samsung, Walmart, TikTok, Facebook, T Mobile dan ICBC.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan apresiasi dan kebanggaan atas prestasi yang diraih oleh perusahaan yang dipimpinnya. Pencapaian ini menjadi prestasi tersendiri bagi perseroan karena pertama kalinya masuk dalam daftar tersebut.

“Penilaian ini membuktikan bahwa kinerja dan prestasi BRI diakui secara luas tidak hanya dalam lingkup nasional dan regional semata, namun juga oleh dunia internasional,” imbuhnya dikutip dari siaran pers, Senin (25/3/2024).

Sunarso optimistis merek BRI yang semakin kuat dapat menjadi motivasi bagi perseroan untuk dapat terus meningkatkan peran dan kontribusinya, baik dalam penciptaan economic value maupun social value.

Brand Finance Global 500 merupakan laporan tahunan yang dibuat oleh Brand Finance dengan penilaian pada dua faktor utama, yakni kinerja keuangan dan kekuatan merek dari sebuah perusahaan. Untuk tahun ini Brand Finance telah melakukan riset kepada 5.000 merek di 30 negara.

Dalam publikasinya, Chairman & CEO Brand Finance David Haigh mengungkapkan hasil riset Brand Finance 500 2024 lebih komprehensif dibanding dengan tahun tahun sebelumnya.

“Brand Finance telah berinvestasi lebih banyak dalam meneliti dan memahami persepsi pelanggan terhadap merek di seluruh dunia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan penelitian dilakukan di lebih banyak lokasi secara global,” ujarnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Saham BBRI Rebound! Melonjak Nyaris 5%

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts