Saham BMRI Ngegas, Siap Tembus All Time High?

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar keempat di bursa yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terpantau melonjak pada perdagangan sesi I Senin (3/7/2023). Kenaikan saham BMRI bahkan semakin dekat dengan rekor harga tertingginya di level Rp 5.500 per saham.

Read More

Per pukul 12:00 WIB, saham BMRI melonjak 2,4% ke posisi harga Rp 5.325/unit. Saham BMRI sudah diperdagangkan sebanyak 11.273 kali dengan volume transaksi mencapai 144,21 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 749,04 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 497 triliun.

Hingga pukul 12:00 WIB, di order bid atau beli, terdapat 4.618 lot antrian di harga Rp 5.300/unit atau sekitar Rp 2,4 miliar. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 5.100, yakni sebanyak 101.332 lot atau sekitar Rp 51,7 miliar.

Sedangkan dari order offer atau jual, terdapat 18.582 lot antrian di harga Rp 5.325/unit atau sekitar Rp 9,9 miliar. Sementara untuk antrian jual terbanyak berada di harga Rp 5.400/unit, yang sebanyak 67.265 lot atau sekitar Rp 36,3 miliar.

Sepanjang semester I-2023, kinerja saham BMRI terbilang cukup baik, di mana saham BMRI berhasil melesat 7,3%. Sementara dari kinerja keuangannya pada kuartal I-2023, BMRI berhasil mencetak laba bersih mencapai Rp Rp 12,6 triliun, tumbuh menembus 25,2% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.

Hasilnya, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sampai dengan akhir Maret 2023 berhasil tumbuh 10,04% (year-on-year/yoy) mencapai Rp 1.908 triliun.

Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai sebesar 12,36% (YoY) secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun.

“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Di lain sisi, di semester pertama 2023, BMRI juga telah melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham atau stock split pada 4 April lalu.

Sebelumnya, rasio stock split Bank Mandiri kali ini yakni 1:2. Menurut keterbukaan informasi, sebelum stock split, nilai nominal saham BMRI adalah Rp 250 per saham dengan jumlah saham sebesar 46.666.666.666 saham.

Setelah pemecahan saham, nilai nominal saham BMRI adalah Rp 125 per saham dengan jumlah saham sebesar 93.333.333.332 saham.

Manajemen menjelaskan, aksi korporasi ini dilakukan dengan memperhatikan harga pasar saham BMRI di Bursa Efek Indonesia yang dipengaruhi adanya perbedaan nilai nominal dengan perusahaan dengan kegiatan usaha yang sejenis.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bank Mandiri Bagi Dividen Rp 24,7 T & Akan Stock Split 1:2

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts