Saham Evergrande Terjun Payung, Ada Apa Lagi Properti China?

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham perusahaan real estat China, Evergrande yang terdaftar di Hong Kong anjlok sebanyak 25% Senin (25/9/2023). Hal tersebut setelah perusahaan mengatakan akan menunda pertemuan restrukturisasi utang yang jatuh tempo hari ini.

Read More

Saham-saham properti besar China lainnya di Hong Kong juga terjun payung. Indeks Hang Seng Mainland Properties turun lebih dari 4% sementara saham real estate lainnya terpukul.

Perusahaan lain Country Garden juga turun 7.69%. Sementara Logan Group turun 7.95% dan R&F Properties turun 6,62%.

Mengutip CNBC International, saham Evergrande telah anjlok sebanyak 87% setelah melanjutkan perdagangan pada 28 Agustus. Perdagangan sempat dihentikan pada Maret tahun lalu.

“Rencana restrukturisasi utangnya sekarang macet dan tidak dapat melangkah lebih jauh,” kata Direktur Penjualan UOB Kay Hian di Hong Kong Steven Leung, mengutip Reuters.

Evergrande merupakan pengembang properti dengan utang terbesar di dunia. Perusahaan telah berupaya untuk mendapatkan persetujuan dari para krediturnya dalam rencana restrukturisasi utang setelah mengalami gagal bayar pada tahun 2021.

Dalam rencana yang diluncurkan pada Maret tahun ini, Evergrande mengajukan beberapa opsi. Termasuk menukar kepemilikan utang mereka saat ini dengan surat utang baru dengan jangka waktu 10-12 tahun.

Dalam perkembangan yang tidak terduga, pengembang ini mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka tidak dapat menerbitkan utang baru. Itu karena penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap anak perusahaan domestik utamanya, Hengda Real Estate Group Co Ltd.

Hengda pada bulan lalu sedang diselidiki oleh regulator sekuritas China. Hal tersebut terkait dugaan pelanggaran terhadap pengungkapan informasi.

“Kekhawatiran akan kesehatan keuangan (para pengembang) masih membayangi sektor properti, terutama para pengembang properti yang lebih kecil dengan modal yang besar namun hanya memiliki sedikit proyek properti,” tambah Leung.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saham Properti Loyo, Gegara Raksasa Properti China Bangkrut?

(sef/sef)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts