Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten penyiaran radio milik Menteri BUMN Erick Thohir yakni PT Mahaka Radio Integra Tbk (ABBA) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Jumat (25/8/2023).
Per pukul 09:54 WIB, saham MARI melejit 8,2% ke posisi Rp 66/saham. Saham MARI pada perdagangan sesi I hari ini diperdagangkan di kisaran Rp 61 – Rp 70 per saham.
Saham MARI sudah ditransaksikan sebanyak 1.739 kali dengan volume sebesar 70,38 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 4,71 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 346,67 miliar.
Hingga pukul 09:54 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 60/saham, menjadi antrian beli terbanyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 73.489 lot atau sekitar Rp 441 juta.
Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 75/saham, menjadi antrian jual terbanyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 33.692 lot atau sekitar Rp 253 juta.
Belum diketahui penyebab pasti melesatnya saham MARI di sesi I hari ini. Dari kinerja keuangannya pada semester pertama 2023, MARI berhasil memangkas rugi bersihnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, rugi bersih MARI di semester I-2023 menyusut 11% menjadi rugi bersih sebesar Rp 21,32 miliar, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu rugi bersihnya mencapai Rp 24,13 miliar.
Sedangkan pendapatan bersih MARI mencapai Rp 39,17 miliar per 30 Juni 2023, naik tipis dari sebelumnya sebesar Rp 29,46 miliar per 30 Juni 2022.
Sementara untuk beban program dan siaran mencapai Rp 11,29 miliar pada semester I-2023, susut dari Rp 17,19 miliar pada semester I-2022. Beban umum dan administrasi Rp 77,29 miliar, bengkak dari Rp 53,02 miliar. Beban keuangan Rp 1,22 miliar, susut dari Rp 1,29 miliar.
Mahaka Radio Integra merupakan emiten radio milik Menteri BUMN Erick Thohir. MARI juga memiliki beberapa perusahaan radio yaitu PT Radio Attahiriyah (Gen 98.7 FM Jakarta), PT Radio Camar (Gen 103.1 FM Surabaya), dan PT Suara Irama Indah (Jak 101 FM).
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Baru Sesi I, 15 Saham Ini Sudah ARB Aja
(chd/chd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com