Saham PEGE Terbang & Nyaris Sentuh ARA, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten jasa perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek yakni PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) terpantau melesat dan nyaris menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi II Jumat (14/7/2023).

Read More

Per pukul 15:08 WIB, saham PEGE terbang 24,51% ke posisi Rp 254/saham. Saham PEGE pun nyaris menyentuh ARA pada sesi II hari ini.

Saham PEGE sudah ditransaksikan sebanyak 325 kali dengan volume sebesar 563.500 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 139,95 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 719,69 miliar.

Hingga pukul 15:08 WIB, di order bid atau beli,terdapat 9 lot antrian di harga Rp 252/saham atau sekitar Rp 226.800. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 220/saham yang mencapai 1.945 lot atau sekitar Rp 42,8 juta.

Sedangkan di order bid atau beli, pada harga Rp 254/saham merupakan batas atasnya hari ini, di mana ada 11 lot antrian atau sekitar Rp 279.400.

Belum diketahui secara pasti penyebab terbangnya saham PEGE pada sesi II hari ini. Adapun kabar terbaru yakni aksi jual oleh Bank of Singapore Limited di saham PEGE.

Pada Rabu pekan ini, Bank of Singapore Limited melakukan penjualan bersih 12,5 juta lembar saham PEGE.

Dibantu oleh Citibank N.A, jumlah saham yang dilepas setara 0,44% dari total modal disetor. Aktivitas penjualan ini terekam dalam data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 12 Juli 2023.

Hingga berita ini diturunkan belum terdapat keterangan resmi terkait detil harga dan tujuan transaksi. Namun, menurut data PT Ficomindo Buana Registrar, portofolio Bank Singapura di PEGE menyusut menjadi 308.317.000 atay sekitar 10,88%, dari semula sebanyak 320.817.000 lembar saham atau setara 11,32%.

Sebagaimana diketahui, Bank Singapura merupakan salah satu investor besar di PEGE. Posisinya berada setelah PT Anugerah Inti Karisma dan PT Mandiri Terang Harapan yang masing-masing menguasai 18%.

Adapun pengendali PEGE yakni Trisno Limanto, menggenggam sebanyak 536.725.020 lembar atau sekitar 18,94%. Sedangkan masyarakat non warkat memiliki 620.795.736 atau sekitar 21,91%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Tak Hanya Bank Biasa, Saham Bank Digital Juga Ambles


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts