Saham Sultan Subang Sering ARB, BEI Telah Lakukan Investigasi

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terhadap kejanggalan pergerakan harga saham emiten konstruksi milik Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang yakni PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS). Diketahui, saham BEBS valuasinya sempat tembus Rp 65,25 triliun atau naik 1.350% sejak IPO. Namun saat ini harga sahamnya mendekati Rp 50 per saham.

Read More

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia adalah Kristian Sihar Manullang mengaku, pihaknya telah melakukan investigasi untuk menyelidiki kejanggalan gerak saham BEBS.

“Kalai pertanyaannya apakah ada investigasi, sudah pasti ada,” ujarnya kepada wartawan, dikutip Selasa (20/6).

Selain itu, Kristian juga menyebut bahwa BEI telah melakukan tindakan pengawasan terhadap saham BEBS antara lain UMA, hingga suspensi untuk meredam pergerakan harga sahamnya.

“Bursa juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap transaksi saham BEBS,” sebutnya.

Sebelumnya, pada perdagangan sesi I Senin (19/6/2023). Per pukul 09:49 WIB, saham BEBS kembali ambruk 14,46% ke harga Rp 71/saham dan juga sudah menyentuh ARB. Kini, saham BEBS diperdagangkan di level psikologis Rp 70 per saham.

Pada saat itu, saham BEBS sudah ditransaksikan sebanyak 85 kali dengan volume sebesar 181.100 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 12,86 juta.

Sebelum disuspensi kembali oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pekan lalu, saham BEBS sudah mencetak ARB sebanyak 20 kali. Kemudian per hari ini, suspensi BEBS kembali dibuka oleh BEI. Namun, saham BEBS kembali mencetak ARB.

Di lain sisi, kapitalisasi pasar BEBS pun anjlok. Sejak menyentuh harga tertingginya (all time high/ATH) di Rp 1.450/saham pada 7 Februari 2022 hingga perdagangan kemarin, kapitalisasi pasarnya sudah turun hingga Rp 62,05 triliun atau sekitar 95%, yang sebelumnya sebesar Rp 65,25 triliun, kini hanya tinggal Rp 3,2 triliun.

Selain itu, saham BEBS terus mendekati level psikologis Rp 50 per saham atau level ‘gocap’. Namun, saham BEBS masih berada di atas harga IPO-nya.

Hal ini karena sebelumnya perseroan telah melakukan pemecahan saham atau stock split, sehingga harga IPO-nya yang bermula sebesar Rp 100 per saham, menjadi Rp 20 per saham. Adapun rasio stock split BEBS yakni 1:5.

Dengan ini, maka sejatinya saham BEBS masih cukup jauh untuk menyentuh harga IPO setelah stock split dan hal ini menjadi kabar yang tidak menggembirakan karena potensi saham BEBS yang menyentuh ARB dalam waktu yang lebih lama masih terbuka lebar.

Artinya, saham BEBS masih berpotensi besar mencetak ARB berkali-kali.

Sebelumnya, BEI melakukan suspensi saham BEBS karena terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan.

“Sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), pada perdagangan tanggal 16 Juni 2023,” mengutip keterbukaan informasi BEI, Jumat (16/6/2023).

Suspensi dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BEBS.

“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan. Demikian untuk diketahui,” sebutnya.

Adapun informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 7 Juni 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Sultan Subang Lego Saham Setengah Triliun, Ada Apa Nih?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts