Saham Tesla Anjlok, Wall Street Terperosok

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street merosot pada pembukaan perdagangan Kamis (20/4/2023) waktu setempat. Pelaku pasar merespon laporan earning termasuk dari Tesla.

Read More

Indeks Dow Jones turun 0,5%, S&P 500 merosot 0,7%, dan Nasdaq memimpin sebesar 0,8%.

Saham perusahaan pembuat mobil listrik, Tesla anjlok lebih dari 7% setelah melaporkan pendapatan bersih sebesar US$ 2,51 miliar pada kuartal I-2023, anjlok 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sejauh ini, sebanyak 16% dari perusahaan di S&P 500 yang sudah merilis laporan keuangan. Berdasarkan data dari FactSet sebanyak 62% dari yang sudah melaporkan mampu lebih baik dari ekspektasi analis.

Selain itu, data ekonomi yang dirilis menunjukkan adanya potensi resesi yang lebih dalam dari perkiraan. Indeks aktivitas manufaktur wilayah Philadelphia turun hingga ke level terendah sejak Mei 2020. Kemudian, jumlah klaim tunjangan pengangguran mengalami peningkatan pada pekan lalu.

Pasar juga melihat peluang bank sentral AS (The Fed) kembali menaikkan suku bunga pada Mei. Gubernur The Fed Chirstopher Waller mengatakan meski bank sentral sudah agresif menaikkan suku bunga, tetapi masih belum membuat banyak progres membawa inflasi kembali ke target 2% dan perlu untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi.

Selain itu, Presiden The Fed wilayah Atlanta, Raphael Bostic mengatakan kebaikan suku bunga 25 basis poin sekali lagi akan membuat The Fed mencapai terminal rate dengan lebih yakin mampu menurunkan inflasi ke target.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Inflasi di AS Bandel, Wall Street Turun Lagi

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts