Jakarta, CNBC Indonesia – PT Sinar Eka Selaras Tbk atau Erajaya Active Lifestyle (ERAL) menargetkan pertumbuhan laba dan pendapatan selaras dengan pertumbuhannya secara historis.
“Growth untuk revenue dan net income selaras dengan yang pertumbuhan kita secara historis,” ungkap Head of Institutional Equity Capital Markets Andi Hadiwidjojo, saat paparan publik ERAL, Senin, (17/7/2023).
Mengutip prospektus, laba ERAL pada 2020 tercatat sebesar Rp70,67 miliar. Di tahun berikutnya, ERAL mengalami kenaikan laba sekitar 158,08%, yaitu sebesar Rp181,68 miliar.
Di akhir 2022, ERAL kemudian mencatatkan laba sebesar Rp184,43 miliar. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 1,51%. Adapun rata-rata pertumbuhan tahunan antara 2020-2022 sebesar 58,60%.
Hingga akhir 2022, ERAL membukukan pendapatan Rp3,04 triliun dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) antara 2020-2022 sebesar 24,11%. Pencapaian tersebut didapat dari dukungan penjualan melalui 28 mono-brand store, 36 toko multi-brand store, 56 distribution centre, serta official stores di 3 platform e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, dan Blibli.
Direktur Utama PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) Djohan Sutanto membuka peluang bagi perseroannya untuk membagi dividen bila profit tahun ini memungkinkan. Dari yang sudah-sudah ERAL memiliki kebijaksanakaan untuk bagi dividen pertahun 30%.
Diketahui, Erajaya Active Lifestyle (EAL) melangsungkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. ERAL menawarkan sebanyak-banyaknya 20% saham kepada publik.
Dalam aksi korporasi ini, ERAL dibantu oleh PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai joint lead underwriters. Adapun penawaran awal (bookbuilding) saham ERAL dijadwalkan pada 14 – 26 Juli 2023.
Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan untuk dapat diperoleh pada 31 Juli 2023. Setelah itu, penawaran umum akan dilaksanakan pada 2 – 4 Agustus 2023, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023.
Dana yang diperoleh dari IPO sekitar 37% akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting, kemudian 13,75% untuk mendukung ekspansi bisnis baru, dan 49,25% akan digunakan sebagai
modal kerja.
ERAL merupakan emiten yang terafiliasi dengan Erajaya Group serta bergerak di perusahaan penyedia solusi ritel dan distribusi multi brand terkemuka di Indonesia. Produk ERAL terbagi menjadi tiga segmen, yakni Accessories (Ecosystem), Internet of Things (IoT) serta sportswear, fashion dan outdoors.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Matahari Putra Prima 6 Tahun Merugi, Mau Beli Sahamnya?
(ayh/ayh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com