Sebelum Bank, Broker Asal Barat Sudah Hengkang Duluan dari RI


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Perlahan bank asal barat mulai hengkang atau mulai mengurangi portofolionya dari pasar Indonesia. Seperti diketahui, bank asal Amerika Serikat (AS) Citi Indonesia telah resmi melepas bisnis consumernya kepada PT UOB Indonesia.

Kemudian, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menyatakan proses akuisisi portfolio aset consumer banking milik bank asal Inggris Standard Chartered Bank Indonesia rampung pekan ini. Sementara itu, PT OCBC NISP Tbk. (NISP) telah mengumumkan akan mengakuisisi bank asal Australia, PT Bank Commonwealth.

Namun tidak hanya perbankan, sejumlah broker asalĀ Amerika Serikat dan Eropa pun juga telah meninggalkan Tanah Air. Seperti PT Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) yang juga merupakan bagian dari Citi Indonesia, memutuskan untuk berhenti beroperasi di Indonesia pada tahun 2021 lalu.

Citigroup Sekuritas juga memutuskan untuk keluar dari bisnis consumer banking di belasan negara lainnya, seperti Korea Selatan. Adapun Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencabut Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) Citigroup Sekuritas.

Sebelumnya, terdapat empat broker asing lain yang sejak 2019 memutuskan untuk mengurangi operasional bisnisnya di Indonesia.

Di antaranya, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia asal AS. Morgan Stanley resmi menghentikan kegiatan perantara perdagangan efek (PPE) atau brokerage (broker saham) di Indonesia. Dalam keterangan yang disampaikan manajemen Morgan Stanley, perusahaan ini akan tetap memfasilitasi perdagangan efek di Indonesia untuk kliennya melalui kerja sama dengan broker lokal.

BEI juga telah mencabut SPAB milik Morgan Stanley atau dulu bernama PT Morgan Stanley Asia Indonesia terhitung 30 Juni 2021.

Selanjutnya masih dari Negeri Paman Sam, PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia (MLSI). Berdiri di Indonesia pada tahun 1994, MLSI resmi menutup bisnis aktivitas broker di Indonesia pada 2019.

MLSI merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan perusahaan keuangan kelas dunia BofA Securities atau sebelumnya bernama Bank of America Merrill Lynch. Sebelumnya Merrill Lynch merupakan salah satu investment bank besar yang ada di bursa Wall Street, AS.

Namun krisis yang terjadi di AS pada 2008 membuat Merril Lynch goyah dan harus menerima kenyataan diakuisisi oleh Bank of America (BoA) pada 1 Januari 2009. Setelah itu, pada 2011 Bank of America Merrill Lynch mengintegrasikan divisi korporasi dan investment banking.

Kemudian, BEI resmi mencabut SPAB PT Deutsche Sekuritas Indonesia asal Jerman yang berlaku sejak 17 April 2020. Deutsche Sekuritas mendapatkan SPAB bernomor 236/JATS/BEJ.ANG/12-2024, tanggal 9 Desember 2004 dengan kode perdagangan DB dan nomor registrasi 239.

Pada Juli 2019, Deutsche mengajukan rencana pengunduran diri sebagai salah satu Anggota Bursa (AB). Pengunduran diri ini sejalan dengan langkah restrukturisasi massal yang dilakukan oleh induk usahanya Deutsche Bank Group.

Hengkangnya sekuritas ini sejalan dengan langkah restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan oleh Deutsche Bank AG. Bank asal Jerman ini memutuskan untuk menghentikan bisnis trading saham dan memangkas 18.000 karyawan sampai dengan 2022 nanti.

Hal itu dilakukan lantaran Deutsche Bank AG terus mengalami kerugian menahun dan memutuskan untuk merampingkan bisnisnya. Sehingga, bank ini hanya berfokus untuk melayani perusahaan di Eropa dan nasabah ritel.

Sementara itu, Deutsche Bank belum lama ini mengumumkan peningkatan modal di Indonesia. Dengan demikian modal lokal kantor cabang bank asal Jerman di Tanah Air tersebut naik dua kali lipat menjadi Rp 10 triliun.

CEO Deutsche Bank untuk Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah & Afrika (EMEA) dan Jerman serta Anggota Dewan Manajemen, Alexander von zur Muehlen mengatakan investasi tambahan ini akan mendukung pertumbuhan bank di Indonesia dan memungkinkannya untuk melakukan lebih banyak aktivitas layanan untuk para nasabah.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Ini Penyebab Bank Asing Rontok di RI, Ekonom & OJK Buka Suara

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts