Sejalan dengan OJK, Ekonom Optimis Sektor Jasa Keuangan Tumbuh di 2024


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis tren positif kinerja sektor jasa keuangan akan berlanjut pada 2024. Untuk mendorong hal itu, OJK pun mengeluarkan tiga arah kebijakan dalam memperkuat sektor jasa keuangan. Diantaranya terkait penguatan infrastruktur pengaturan dan pengawasan terintegrasi, peningkatan daya saing sektor jasa keuangan dan pendalaman pasar keuangan hingga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap sektor jasa keuangan.

Optimisme ini dipandang sangat beralasan oleh sejumlah pengamat. Salah satunya oleh Economic Researcher CELIOS, Monica Ratna. Menurut Monica, sejumlah indikator saat ini telah memperlihatkan adanya ruang pertumbuhan pada sektor jasa keuangan. Sehingga tidak heran jika OJK sangat optimis sektor jasa keuangan ke depan masih akan tetap tumbuh secara berkelanjutan.

“Ada beberapa indikator, meskipun indikator tersebut belum sempurna, namun menunjukkan adanya kesempatan tumbuh bagi sektor keuangan di 2024 ini, terutama di sektor-sektor yang sebelumnya paling terimbas pandemi,” ungkap Monica kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/2/2024).

Monica mengatakan, pemulihan kondisi perekonomian pasca Covid-19 tentunya menjadi salah satu kondisi pendukung di balik optimisme tersebut. Hal ini dapat diindikasikan dari sejumlah indikator seperti pertumbuhan kredit yang mencapai digit ganda.

Ditambah lagi, data terakhir dari Statistik Perbankan Indonesia Desember 2023, pertumbuhan kredit yoy mencapai 10.6% untuk bank umum yang salah satunya didorong oleh sektor perdagangan besar dan eceran serta transportasi dan pergudangan. Hal ini beriringan dengan pertumbuhan PDB kedua sektor tersebut yang juga tinggi sepanjang 2023.

Selain itu pendapatan bunga bersih terutama didorong oleh momentum peningkatan volume kredit dan sebagian kecil didorong oleh peningkatan margin bunga bersih. Sehingga menurut Monica, dapat dikatakan bahwa kegiatan ekspansi usaha masih berlangsung dan bahkan meningkat dalam satu tahun terakhir.

Masih berdasarkan data Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) beberapa bulan terakhir juga masih stabil di angka 123-125 yang mengindikasikan optimisme sektor rumah tangga terhadap perekonomian.

Menurut hasil survei tersebut, optimisme ini didorong oleh ekspektasi positif terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan perkembangan kegiatan usaha.

“Kita tahu bahwa kontributor utama perekonomian Indonesia saat ini adalah sektor konsumsi rumah tangga. Sehingga, indikator positif ini menunjukkan masih adanya keberlangsungan peran konsumen dalam pertumbuhan, meskipun sejumlah pengamat masih mengkhawatirkan perlambatan konsumsi dan menurunnya daya beli kelas menengah dalam setahun terakhir,” tegas Monica.

Ekonom Universitas Binus, Doddy Ariefianto juga mengapresiasi arah kebijakan OJK di tahun ini. Doddy juga yakin industri jasa keuangan apalagi perbankan akan cukup solid.

“Kita harus apresiasi OJK apalagi saat Covid-19 dan juga resesi dengan berbagai tekanan yang kencang sekali. Namun ke depan OJK jangan sampai terbuai karena masih ada beragam tantangan, seperti cyber security yang tidak terelakan bagi industri perbankan khususnya,” tegas Doddy.

Seperti diketahui, dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK), OJK menyebut ada 3 kebijakan prioritas dalam mendorong industri jasa keuangan, pertama penguatan sektor jasa keuangan terkait kerangka pengaturan, pengawasan, dan perizinan yang lebih terintegrasi.

OJK berkomitmen memperkuat infrastruktur pengaturan dan pengawasan terintegrasi, termasuk untuk konglomerasi keuangan sehingga dapat memitigasi transmisi risiko cross sectoral. Dengan demikian, integrasi akan mempersempit regulatory gap dan overlapping sehingga memberikan level playing field bagi seluruh SJK.

Kebijakan prioritas kedua, yaitu peningkatan daya saing sektor jasa keuangan dan pendalaman pasar keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Sementara prioritas kebijakan ketiga yaitu upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap sektor jasa keuangan.

OJK berkomitmen untuk restoring public confidence tidak hanya dengan upaya integrated supervision, namun juga dengan meningkatkan integritas pasar dalam rangka memberikan kepastian dan pelindungan bagi konsumen industri jasa keuangan.

Peningkatan kepercayaan publik menjadi hal yang fundamental dalam well functioned financial system sehingga terwujud pertumbuhan sektor jasa keuangan yang sustained.

“Insya Allah dengan prioritas ini akan terjaga, namun OJK butuh dukungan bukan hanya OJK sendiri,” pungkas Doddy.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos OJK: Perfect Storm Gak Ada, Tahun Depan Bakal Gini

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts