Sektor Otomotif Lagi Gacor, Boleh Lirik 10 Saham Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten otomotif dan komponen tengah menikmati momentum kenaikan sepanjang 2023. Prospek bisnis yang cerah dan kinerja keuangan yang positif menjadi katalis utama untuk emiten-emiten tersebut.

Read More

Saham emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) menjadi yang paling moncer di antara emiten sejenis (peers) selama tahun ini.

Per penutupan sesi I perdagangan Jumat (7/7), GJTL mencetak bagger dengan naik setinggi 142,86% secara year to date (YtD).

Saham GJTL menjadi hot stock dalam 5 hari terakhir lantaran secara akumulatif kenaikannya mencapai 67,90%.

Sebelumnya, Gajah Tunggal menorehkan laporan keuangan pada kuartal I-2023 yang positif. Laba bersih GJTL meningkat 271,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 265,69 miliar.

Meningkatnya laba GJTL terjadi seiring pendapatan bersih perusahaan yang tumbuh 5,22% (yoy) menjadi Rp 4,44 triliun selama 3 bulan pertama 2023, di tengah beban pokok penjualan yang dapat ditekan hingga minus 0,53% (yoy) menjadi Rp 3,56 triliun.

GJTL merupakan saham yang dimiliki oleh investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH). Per 31 Mei lalu, Lo Kheng Hong memiliki saham GJTL sebanyak 180.001.000 lembar atau sekitar 5,1%.

Di bawah GJTL, ada saham emiten milik keluarga taipan TP Rachmat PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) yang melambung 142,74%.

Saham emiten komponen otomotif tersebut membentuk uptrend yang baik sejak akhir Februari lalu hingga saat ini

Kinerja teranyar, DRMA membukukan kenaikan laba bersih 86,4% menjadi Rp216,05 miliar pada kuartal I 2023. Ini seiring pendapatan melonjak 57,4% menjadi Rp1,4 triliun selama 3 bulan pertama tahun ini.

Saham emiten Grup Salim PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) juga meroket 135,63% selama 2023. Bahkan, IMAS sempat naik selama 25 hari beruntun pada akhir Maret hingga tengah Mei lalu.

Waktu itu, katalis positif yang mendorong kenaikan IMAS adalah soal perusahaan yang secara resmi mengakuisisi kepemilikan Mercedez Benz Indonesia bersama Inchcape Motors Private Limited.

Aksi akuisisi ini diharapkan memberikan pendapatan yang lebih optimal pada IMAS dan memperkuat posisi Mercedez Benz di Indonesia.


Soal kinerja keuangan, pada kuartal I-2023, IMAS membukukan laba bersih Rp241 miliar, meningkat 95% dibandingkan dibandingkan kuartal 1-2022 sebesar Rp124 miliar.

Sementara pendapatan sebesar Rp7,22 triliun, naik 13,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,34 triliun.

Selain IMAS dan DRMA, duo Astra PT Astra International Tbk (ASII) dan anak usahanya di bidang sparepart kendaraan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menikmati kenaikan yang signifikan selama 2023 seiring kinerja keuangan yang moncer.

Saham ASII terangkat 18,86% dan AUTO 80,14% secara YtD.

ASII mencatat kenaikan laba bersih secara group sebesar 27% menjadi Rp 8,7 triliun pada kuartal I tahun 2023. Sementara, laba bersih per saham sebesar Rp 212, meningkat 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina).

Adapun, AUTO mencatatkan peningkatan laba hampir 100% secara tahunan di kuartal I-2022. AUTO membukukan laba sebesar Rp432,93 miliar per 31 Maret 2023.

Jumlah laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk milik anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) ini naik 92,13% dari Rp225,33 miliar di kuartal I-2022.

Seiring pertumbuhan laba tersebut, AUTO membukukan pendapatan bersih sekitar Rp4,79 triliun, atau naik 8,58% secara tahunan. Diketahui, per 31 Maret 2022, AUTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,58 triliun.

Sektor otomotif berpotensi tumbuh positif tahun ini, ditopamh pertumbuhan ekonomi yang solid dan pemulihan penjualan kendaraan roda dua dan empat, ditambah adanya pent-up demand (permintaan yang tertahan) seiring mobilitas yang kembali meninggi pasca-pemberlakuan aturan kembali ke kantor dan momentum pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Penjualan mobil di bulan Mei 2023 mengalami kenaikan tinggi hingga 82.096 unit. Angka ini terbang dari bulan sebelumnya yang hanya 58.911 unit. Total penjualan selama lima bulan awal 2023 mencapai 423.404 unit.

Setali tiga uang, penjualan motor tumbuh signifikan pada Mei 2023 lalu.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor pada bulan lalu mencapai 529.771 unit, naik signifikan sebesar 49,52% dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 354.323 unit.

Jika dibandingkan year on year (YoY) dengan tahun sebelumnya, yakni Mei 2022 maka ada kenaikan penjualan signifikan bahkan lebih dari dua kali lipat karena di periode tersebut jumlah penjualan hanya 248.235 unit.

Total penjualan sepeda motor pada 2023 mencapai 2.708.167 unit. Tipe scooter atau matic mendominasi dengan market share 89,75%. Motor bebek ada di posisi kedua dengan menguasai 5,27% dan motor sport mencapai 4,27%.

Melihat Potensi AUTO & DRMA

Menurut riset Trimegah Sekuritas yang dirilis pada 3 Juli 2023, pemain suku cadang otomotif besar di Tanah Air, seperti AUTO dan DRMA, menawarkan peluang menarik di tengah Indonesia yang berusaha berfokus pada sektor otomotif dan memposisikan diri sebagai pemain kunci seiring tumbuhnya Indonesia sebagai Hub Otomotif.

Dalam risetnya, analis Trimegah Richardson Raymond dan Willinoy Sitorus menjelaskan, produsen suku cadang mobil dapat memperoleh keuntungan dari peningkatan volume penjualan seiring pasar domestik roda 4 berkembang dan ekspor yang tetap kuat, ditambah dengan pemulihan penjualan roda 2 yang tengah berlangsung.

Lebih lanjut, kata dua analis tersebut, beriringan dengan transisi sektor otomotif Indonesia menuju kendaraan listrik (electrice vehicle/EV), termasuk EV Hybrid (HEV) dan EV Baterai (BEV), dukungan pemerintah untuk produsen lokal dan rantai pasokan untuk komponen dan suku cadang EV memberikan prospek pertumbuhan lebih lanjut.

“Selain itu, pasar aftermarket dan replacement memiliki potensi yang signifikan karena pertumbuhan populasi kendaraan yang terus menerus dan pasar yang luas, tetapi terfragmentasi, memberikan banyak peluang untuk ekspansi,” tulis Richardson dan Willinoy dalam risetnya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (7/7).

Melihat potensi tersebut, analis Trimegah menulis, AUTO menjadi pilihan utama broker saham tersebut untuk sektor suku cadang mobil. Trimegah mematok target harga (TP) di angka Rp4.350/saham, mengacu pada rasio price-to earnings (P/E) untuk proyeksi 2023 sebesar 11,9 kali.

Trimegah Sekuritas menyebut 3 alasan AUTO menjadi top pick.

Pertama, adanya penilaian ulang (re-rating) valuasi AUTO seiring bisnis perdagangannya memiliki eksposur di pasar replacement atau aftermarket (dengan kontribusi 58% pada pendapatan tahun penuh 2022.)

Kedua, ekspansi margin struktural karena otomatisasi dan efisiensi operasional.

Ketiga, prospek pertumbuhan AUTO sebagai perusahaan penjual suku cadang asli dari perakitan/original equipment manufacturer (OEM) yang terkena efek transisi EV (HEV dan BEV) dan pasar replacement yang besar.

Trimegah Sekuritas juga optimis pada DRMA “karena prospek pertumbuhan dan profitabilitasnya yang unggul.”

Trimegah memberikan rekomendasi beli untuk DRMA dengan TP di angka Rp1.750/saham.

Target harga baru Trimegah tersebut setara dengan rasio P/E 13,9 kali proyeksi kinerja 2024.

Menurut analis Trimegah, TP tersebut wajar mengingat margin DRMA yang superior dan return on equity (ROE) yang tinggi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Minim Sentimen, Waspada IHSG Turun Lebih Dalam di Sesi II

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts