Selain Bagi Dividen, Emiten Prochiz (KEJU) Punya Dirut dan Komut Baru


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen keju PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) dengan merek Prochiz memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 79,5 miliar atau Rp 53 per saham. Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

“Dividen tersebut setara dengan 99% dari laba tahun buku 2023 yang ditetapkan sebagai dividen tunai tahun buku 2023 dan akan dibagikan secara tunai kepada seluruh pemegang saham pada tanggal 17 Mei 2024,” kata Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) Paulus Tedjosutikno dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (24/4).

Adapun Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan yang berhak atas dividen tersebut adalah pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 7 Mei 2024.

Mengutip laporan keuangannya, laba bersih KEJU sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 80 miliar atau mengalami penurunan 31,5% dibandingkan tahun 2022.

Penurunan laba tersebut karena penjualan perseroan turun 2,4% sepajang tahun 2023 menjadi sebesar Rp1,019 triliun. Kemudian untuk marjin laba bruto tahun 2023 mencapai 25,8%, mengalami penurunan sebesar 2,5% dibandingkan tahun 2022.

Sedangkan untuk marjin laba bersih tahun 2023 mencapai 7,9%, mengalami penurunan 3,4% dibanding tahun 2022.

Dalam RUPS, KEJU juga akan melalukan aksi buyback dengan mengalokasi dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp7,5 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham perseroan.

Perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali adalah sebesar sekitar 0,43% atau sekitar 6.421.674 lembar saham dari total lembar saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan.

Pembelian kembali saham perseroan tersebut akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujui pembelian kembali saham perseroan oleh RUPST ini.

“Pertimbangan utama perseroan dalam melakukan pembelian kembali saham perseroan adalah agar perseroan dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan jika harga saham perseroan tidak mencerminkan nilai atau kinerja perseroan,” jelasnya.

Selanjutnya, melalui RUPST Tahun Buku 2023 tersebut, KEJU juga menyetujui pemberhentian Paulus Tedjosutikno selaku Direktur Utama Perseroan, Johannes Setiadharma selaku Direktur Perseroan, Hartono Atmadja selaku Komisaris Utama Perseroan dan Robert Chandrakelana Adjie selaku Komisaris Perseroan.

Perseroan mengangkat Indrasena Patmawidjaja menjadi Direktur Utama KEJU yang baru, dan Hardianto Atmadja sebagai Komisaris Utama.

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts