Semua Berkat Xi Jinping, Harga Minyak Bisa To the Moon Segini

Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil ketua S&P Global, Daniel Howard Yergin, memperkirakan harga minyak bisa mencapai US$121 atau sekitar Rp1,8 juta per barel. Ini semua karena China.

Read More

Hal itu akan terjadi jika Tirai Bambu sepenuhnya dibuka kembali dari pembatasan Covid-19. “Jika China mengatasi Covid … maka Anda menambahkan banyak permintaan ke pasar,” kata Yergin, mengutip CNBC International, Rabu (21/12/2022).

Dibukanya China bisa menjadi “satu dorongan besar”. Ini membangun tekanan yang disebabkan oleh kurangnya investasi dalam minyak dan gas.

Harga sumber energi itu diyakini akan mendekati level tertinggi yang ditetapkan pada Maret setelah Rusia menyerang Ukraina. Sebagai informasi, otoritas pemerintah lokal dan pusat di China melonggarkan beberapa tindakan ketat Covid dalam tiga minggu terakhir.

Meski begitu, Yegin memperingatkan setidaknya ada tiga ketidakpastian utama yang membayangi pasar. Yakni keputusan Federal Reserve (The Fed), permintaan China, dan reaksi Moskow terhadap pembatasan harga.

Ia mengatakan harga bisa turun menjadi sekitar US$70 (Rp1 juta) per barel karena resesi. Dalam perkiraan terbaru S&P, permintaan minyak dari importir utama dunia bisa mencapai 15,7 juta barel per hari pada 2023, sekitar 700.000 barel lebih tinggi dari 2022.

Pertimbangan lain termasuk tanggapan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap batasan harga yang diberlakukan oleh Uni Eropa. Termasuk kenaikan suku bunga lebih lanjut yang dilakukan oleh The Fed.

Sementara para menteri energi UE pada Senin sepakat untuk membatasi harga gas alam pada 180 euro per megawatt jam. Tetapi Komisi Eropa memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat ditangguhkan jika “risikonya lebih besar daripada manfaatnya”.

Keputusan itu diambil setelah batas harga minyak US$60 per barel pada awal Desember. Dalam perdagangan Rabu pagi di Asia, minyak mentah Brent berjangka bertambah 0,40% menjadi US$80,31 per barel sementara West Texas Intermediate dari AS diperdagangkan naik 0,33% pada US$76,48 per barel

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Harga Minyak Melesat 1% Lebih! Tapi…

(sef/sef)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts