Setelah Backdoor Listing, MITI Targetkan Pendapatan Rp66,7 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah mengalami backdoor listing, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) mengumumkan capaian kinerjanya sebagai perusahaan jasa pelayaran dan logistik. Sebelumnya, perusahaan milik Bambang Ediyanto dan Mohamad Indra Permana ini bekerja di sektor energi.

Read More

Melalui backdoor listing yang efektif mulai Desember 2022 lalu. tersebut, MITI telah memperluas layanan bisnisnya ke dalam bidang jasa pelayaran, agensi kapal, manajemen kapal, serta logistik. Hal ini dilakukan dengan mengakuisisi 99,81% saham PT Wasesa Line (WL) pada awal tahun 2021.

Selain itu, pada Desember 2022, MITI memperluas portofolio aset dengan mengakuisisi 99% saham PT Pelayaran Karana Line (PKL), yang bergerak di bidang pelayaran dan agensi kapal, serta 70% saham PT Karya Abdi Luhur (KAL), yang bergerak di bidang jasa bongkar muat (stevedoring).

Dari beberapa anak usahanya tersebut, PT KAL memberikan kontribusi penting pada tahun 2023 dengan mencapai 68% dari total pendapatan dan 66% dari laba bersih MITI consolidated. Sementara PT Wasesa Line telah mengamankan tender penyediaan Tugboat (Kapal Tunda) dan Drill Pipe Barge dalam proyek PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) senilai Rp. 47 miliar.

Bambang Ediyanto, Direktur Operasi dan Komersial, PT Mitra Investindo Tbk, mengatakan, MITI telah mendapatkan kepercayaan dari sejumlah perusahaan lainnya, seperti PT United Tractors Tbk, Orient Overseas Container Line, PT Krakatau Steel, dan Pertamina Hulu Mahakam.

“Selain itu, kami merayakan pencapaian positif selama Semester I Tahun 2023, dengan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan bersih dan laba bersih, terutama setelah akuisisi PKL dan KAL pada bulan Desember 2022 lalu,” ujar Bambang dalam keterangan resminya, Jumat, (22/9/2023).

Mengacu pada laporan keuangan Semester I/2023, MITI Group mencatat pendapatan bersih sebesar Rp166,99 miliar, atau tumbuh 185% dibanding tahun lalu. Hal ini mengerek laba bersihnya sebanyak 391% menjadi Rp31,61 miliar.

“Kami optimis dengan proyeksi net income MITI consolidated sebesar Rp. 66,7 miliar di tahun 2023, dan manajemen kami memiliki keyakinan bahwa laba bersih MITI consolidated akan terus tumbuh secara positif di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2024,” tutup Bambang.

Sebelumnya, pada 2021 lalu, Perusahaan investasi PT Prime Capital Asia (PAC) resmi menjadi pemegang saham pengendali PT Mitra Investindo Tbk (MITI) dengan porsi kepemilikan hampir 70% setelah mengeksekusi haknya dalam Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue yang digelar Mitra Investindo.

Dengan demikian, PAC melakukan backdoor listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah menjadi pembeli siaga (standby buyer) dan menyerap saham rights issue yang tidak dieksekusi oleh pemegang saham eksisting perusahaan migas ini.

Backdoor listing biasanya terjadi bila ada satu perusahaan tertutup ingin menjadi perusahaan terbuka lewat akuisisi perusahaan terbuka (membeli saham secara besar-besaran) dan tidak melalui proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di BEI.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Laba Naik 191%, Mitra Investindo Bagi Dividen Rp 5,35 M

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts