Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Rata-rata Industri Dow Jones turun pada pembukaan Senin karena para pelaku pasar mengambil jeda dari reli yang membawa saham-saham acuan utama Amerika Serikat ke rekor tertinggi.

Rata-rata Dow Jones saham turun 103 poin, atau 0,3%. S &P 500 tergelincir 0,1% sementara Nasdaq Composite turun 0,2%.

Saham-saham telah melonjak lebih tinggi didorong oleh antusiasme terhadap kecerdasan buatan (AI) selama beberapa minggu terakhir. Nasdaq Composite yang terdiri dari saham teknologi mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada Jumat, memecahkan rekor tahun 2021 dan menjadi indeks saham utama terakhir yang mencapai rekor penutupan tahun ini.

“Investor bertanya-tanya: Haruskah kita mengambil keuntungan pada saat ini, atau hanya bertahan saja?” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research. “Dengan pasar yang sedikit melemah saat ini, saya cenderung mengatakan bahwa investor hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa pun.”

Minggu ini, investor akan mencari petunjuk mengenai arah suku bunga di masa depan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Pemimpin bank sentral tersebut diperkirakan akan menyampaikan pembaruan kebijakan moneter kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Rabu dan Senat pada hari Kamis.

Survei Ketenagakerjaan ADP dan data lowongan pekerjaan bulan Januari akan dirilis pada hari Rabu, memberikan wawasan lebih lanjut mengenai pasar tenaga kerja. Data manufaktur dan nonfarm payrolls untuk bulan Februari akan dirilis pada hari Jumat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Setelah Terpuruk Tiga Hari Beruntun, Wall Street Dibuka Naik

(ras/ras)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts