Si ‘Saham Gocap’ Sentul City Rights Issue Rp 5 T, Buat Apa?

Jakarta, CNBC INdonesia – Emiten properti PT Sentul City (BKSL) akan menggelar Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue mulai 27 Januari 2023. BKSL akan menerbitkan lebih dari 100,62 miliar lembar atau setara dengan Rp 5,03 Triliun.

Read More

Mengutip laporan keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (20/1), Setiap lembar saham BKSL akan dihargai Rp 50. Dikabarkan pula, penerbitan HMETD ini tidak disertai dengan penerbitan waran.

Nantinya, dana hasil right issue ini akan digunakan sekitar 18,41% untuk membayar utang kepada Bintang Harapan Desa dengan nilai sebesar Rp 166,5 miliar dan Daya Kharisma Nusantara sebesar Rp 215 miliar.

Di samping itu, Sentul City juga akan membayarkan hutangnya pada Capital Foundation Ltd sebesar Rp 258,77 miliar, Fajar Abadi Masindo Rp 15 miliar, Alam Raya Hijau Rp 99,79 miliar dan Queen Bridge Investment Ltd Rp 61,27 miliar bila right issue sudah rampung.

Sisanya, sekitar Rp 43,5 miliar akan digunakan untuk penambahan penyertaan modal kepada PT Sukaputra Graha Cemerlang untuk membayar utang Queen Bridge Investment LTd sehubungan dengan aktivitas operasional. Terakhir, sekitar Rp 3,3 triliun akan digunakan untuk ekspansi dan pengembangan.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasi perseroan, setiap pemegang 2 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 31 Januari 2023 pukul 16.00 WIB mempunyai 3 HMETD. Setiap 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp50 per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Saham BKSL sempat bergerak menguat di angka Rp 53 per lembar saat pembukaan perdagangan pagi ini pukul 09.09 WIB, Jumat, (20/1/2023). Namun angka ini kembali turun di angka Rp 50 per lembar tak lama setelah itu.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Disuntik Rp 4,13 Triliun, BTN Sebar Buat KPR

(Mentari Puspadini/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts