Sosok Ini Pernah Kalahkan Kekayaan Bos Djarum, Simak!

Jakarta, CNBC Indonesia – Nama Low Tuck Kwong sempat jadi perbincangan hangat pada awal 2023. Pasalnya, pengusaha batu bara tersebut sempat menggeser takhta Hartono bersaudara sebagai orang terkaya di dunia.

Read More

Namun, tak butuh waktu lama bagi duo Robert Budi Hartono dan Michael Hartono untuk merebut kembali gelar orang terkaya di Tanah Air. Keduanya merupakan pemilik raksasa rokok Djarum Group dan beberapa bisnis lintas industri.

Laporan Forbes Real-Time Billionaires Index menunjukkan harta Budi Hartono saat ini sebesar US$ 25,9 miliar. Beda tipis dengan Michael Hartono di posisi ke-2 dengan harta kekayaan US$ 24,8 miliar, dikutip Minggu (9/7/2023).

Sementara itu, Low Tuck Kwong harus pasrah bertengger di posisi ke-3 dengan harta kekayaan US$ 22,7 miliar. Kendati sudah lengser, menarik untuk mengenal lebih jauh sosok Low Tuck Kwong yang sempat bikin heboh karena menggeser takhta Hartono bersaudara.

Low Tuck Kwong adalah pemilik perusahaan batu bara Bayan Resources (BYAN). Tahun lalu, harga saham BYAN meningkat tajam.

Ini tak lepas dari faktor Invasi yang diluncurkan presiden Rusia Valdimir Putin ke wilayah Ukraina. Guncangan tersebut menimbulkan sejumlah efek domino bagi ekonomi global, termasuk melambungnya harga komoditas ekspor unggulan RI, batu bara.

Berkah tersebut dirasakan oleh bos-bos batu bara yang kekayaan bersihnya meningkat tajam, termasuk Low Tuck Kwong. Ia diketahui aktif mengakumulasi saham BYAN lewat pembelian di pasar reguler secara perlahan sejak 2021.

Kinerja keuangan perusahaan yang cemerlang ditopang rekor harga batu bara, harga saham yang terbang, serta penambahan kepemilikan saham menjadi racikan luar biasa, pada akhirnya mampu membuat Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya di seantero jagat Indonesia pada awal 2023.

Meski mampu melengserkan duo Hartono, kekayaan Low Tuck Kwong sangat volatil dikarenakan oleh sejumlah hal.

Pertama sumbernya tidak terdiversifikasi dan nyaris secara eksklusif berasal dari BYAN, artinya pergerakan saham BYAN akan sangat mendikte jumlah harta Low Tuck Kwong, for better or worse.

Kedua, bisnis yang digeluti sangat bergantung pada harga komoditas yang juga sangat volatile. Jika harga batu bara mendingin, pada akhirnya valuasi BYAN juga diperkirakan akan tertekan dan berpengaruh pada kekayaan Low Tuck Kwong.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terbaru mencatat Low Tuck Kwong menggenggam 60,97% saham BYAN, yang mana setara dengan kepemilikan harta Rp 381 triliun.

Sementara itu, duo Hartono yang memiliki bisnis yang jauh lebih terdiversifikasi. Bisnisnya termasuk di sektor rokok, perbankan, telekomunikasi, supermarket hingga e-commerce.

Sejak awal tahun 2023 (year-to-date/YTD), harga batu bara global telah tertekan dalam, bahkan di satu waktu sempat ambles 50% year to date. Hal tersebut ikut menyeret kinerja saham BYAN yang telah mengalami koreksi hingga 10% lebih sejak awal tahun.

Senada dengan BYAN, sepanjang 2023 harga saham koleksi Hartono bersaudara juga masih terkoreksi, akan tetapi pelemahannya lebih kecil dari yang dicatatkan BYAN.

Artinya dengan tren tersebut, tak heran Hartono bersaudara mampu mengklaim kembali takhtanya sebagai orang terkaya di Indonesia. Apalagi mengingat harga batu bara yang semakin mendingin secara cepat.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Terbaru, Ini 10 Besar Orang Terkaya RI! Nomor 6 Gak Terduga

(fab/fab)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts