Stafsus Erick Ungkap di Balik Harga Saham TINS Naik Saat Kasus Korupsi


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebut usai terungkapnya dugaan kasus korupsi di PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) akan mendongkrak kinerja produksi dan penjualan perseroan.

Menurutnya, ada keuntungan yang diperoleh dari semua pihak yang terlibat dalam transaksi ilegal tersebut. Pasalnya, para pihak yang terlibat kini berhenti beroperasi sehingga PT Timah dapat mengambil peluang pasar.

“Jadi dari tambang ilegalnya juga berhenti semua, ini kan bagus banget ya. Kemudian juga smelter yang selama ini adalah smelter pihak luar Timah yang bisa mendapatkan timah-timah ilegal juga mereka hanya dapat dari yang resmi, sehingga volume penambangan timah oleh PT Timah itu naik,” jelasnya dalam acara CNBC Indonesia, Jumat (19/4).

Arya mengungkapkan, hal ini merupakan suatu hal yang positif dan akan membuat kinerja PT Timah dapat kembali seperti tahun 2020, di mana volume produksi perseroan jauh lebih besar dibandingkan swasta.

“Dengan kondisi ini mudah-mudahan kembali PT Timah lead untuk produksi timahnya,” ucapnya.

Jika produksi PT Timah dapat kembali bergairah, maka akan berdampak pada pendapatan perseroan yang ditargetkan tahun ini naik 75%. Arya menyebut, maka tak heran jika pengungkapan kasus korupsi tersebut membawa angin segar bagi pergerakan saham TINS.

“Termasuk mungkin makanya jangan heran kalau sahamnya timah itu setelah kejadian itu justru naik, karena mereka secara ekonomi malah makin baik gitu,” pungkasnya.

Adapun sejak 20 Maret 2024, saham TINS sudah naik 31,16% dibandingkan dengan harga perdagangan sesi I hari ini, Jumat (19/4/2024). Sementara itu, sejak perdagangan pertama setelah libur panjang Idulftri, saham TINS naik 2,02%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


PT Timah (TINS) Rugi Rp 450 Miliar di 2023, Dirut Ungkap Alasannya

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts