Sudah Was-was Di Awal Pekan, Wall Street Dibuka Beragam!

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar saham Amerika Serikat (AS) dibuka beragam pada perdagangan Senin (21/11/2022) pagi waktu New York karena potensi lonjakan suku bunga setelah pejabat The Fed mengisyaratkan kenaikan siklus terbaru untuk memperlambat inflasi masih tidak terkontrol.

Read More

Dow Jones Industrial Average naik 67 poin atau 0,27%. S&P 500 tergelincir 0,26%, sedangkan indeks padat teknologi Nasdaq turun 0,36%. Namun, beberapa saat setelah pembukaan perdagangan, tiga indeks kompak mengalami koreksi.

Perlemahan ini terjadi saat memulai minggu yang dipersingkat untuk hari libur ‘Thanksgiving holiday’ di AS.

Saat ini pelaku pasar masih mengamati ‘kekuatan’ bear market sejak awal bulan lalu pasca rilis data tingkat inflasi yang mengacu pada Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat naik hanya 0,4% pada Oktober dibandingkan dengan bulan sebelumya (month-to-month/mtm).

Sementara inflasi tahunan tercatat melandai ke 7,7%year-on-year/yoy.Sementara inflasi inti bertumbuh 0,3% mtm dan 6,3% yoy. Ini merupakan kenaikan tahunan terendah sejak Januari. Ekonom berekspektasi kenaikan 0,6% mtm dan 7,9% yoy.

Kendati demikian, tentu saja fokus investor saat ini terkait suku bunga. Saat ini pelaku pasar cenderung mencari kepastian dengan menimbang-nimbang berbagai pernyataan pejabat elit The Fed.

Pedagang pekan lalu terpaku pada pesan dari pejabat The Fed yang kurang terkesan dengan angka IHK AS dan menilai kembali optimisme mereka seputar kemungkinan melambatnya inflasi.

Sementara itu, Penjualan ritel meningkat pada bulan Oktober, tetapi Target tingkat perusahaan melaporkan permintaan yang melambat dan Amazon mengumumkan akan memberhentikan 10.000 karyawan, meskipun Home Depot dan Walmart telah melaporkan hasil yang kuat.

“Terlepas dari kemungkinan pengeluaran musim liburan, saham ritel cenderung berada di tiga teratas untuk November, tetapi di tiga terbawah untuk Desember, dan di suatu tempat di tengah paket pada Januari,” Liz Young, kepala strategi investasi SoFi, kata dalam sebuah catatan akhir pekan yang dikutip CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Artikel Selanjutnya


Inflasi AS 8,5%, Wall Street Kompak Melesat!

(aum/aum)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts