Sukses Tembus Level 6.900, IHSG Emban Misi Penting Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (25/7/2023), setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya.

Hingga akhir perdagangan Selasa, IHSG menguat 0,27% ke posisi 6.917,711. IHSG akhirnya kembali menyentuh level psikologis 6.900.

Read More

Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang terbesar IHSG pada perdagangan Selasa, yakni sebesar 2,16%.

Selain itu, beberapa saham turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham

Saham raksasa batu bara, yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kembali menjadi penopang terbesar IHSG pada Selasa, yakni mencapai 19,6 indeks poin. Diketahui, saham BYAN sudah menghijau selama empat hari beruntun, ditopang oleh cerahnya harga batu bara dunia.

Kemudian, tiga saham bank raksasa juga menjadi penopang IHSG Selasa. Adapun tiga saham bank raksasa tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

IHSG terpantau sudah menguat selama empat hari beruntun sejak Kamis pekan lalu atau setelah terkoreksi selama dua hari perdagangan pada pekan lalu.

Penguatan IHSG terjadi setelah BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya. Hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk tetap menahan suku bunga di level 5,75%.

“Keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap sesuai sasaran 3 plus minus 1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5 plus minus 1% pada 2024,” jelasnya.

Keputusan BI ini sesuai dengan Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral Tanah Air tersebut akan kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%.

Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%. Suku bunga sebesar 5,75% sudah berlaku sejak Januari 2023. BI mengerek suku bunga sebesar 225 bp dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini.

Perry menambahkan, kebijakan moneter akan diarahkan kepada penguatan nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang, khususnya imported inflation dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.

Setelah BI mengumumkan hasil RDG-nya pada siang Selasa, maka investor tinggal menanti keputusan dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga.

Analisis Teknikal




Foto: Putra
Jakarta

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Usai berhasil menembus dan bertahan di atas MA 200, yang biasanya digunakan sebagai penanda suatu saham/indeks saham berada dalam posisi uptrend, IHSG juga masih di atas Fibonacci 78,6% (6.880) yang menjadi resistance penting akhir-akhir ini.

Pada Selasa, IHSG juga sukses menembus level psikologis 6.900. Saat ini, dengan trend reversal yang terjaga, IHSG berpotensi menguji resistance kuat lainnya, yakni 6.972 (Fibonacci 100%).

Penembusan ke atas 6.972 berpotensi mengonfirmasi pola pembalikan tren alias reversal inverted head & shoulders.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 68,47, mendekati area overbought.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal dan berada di area positif, dengan kecenderungan yang semakin melebar.

Hari ini, IHSG berpeluang menguji resistance penting terdekat, yakni level 6.972 (Fibonacci 100%) sebelum menentukan arah selanjutnya. Support terdekat untuk IHSG berada di level psikologis 6.900 dan area Fibonacci 78,6% (6.880).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


IHSG Pengen Rebound Hari Ini? Simak Syaratnya!

(trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts