Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia membukukan ekspor senilai US$ 291,98 milair pada 2022, atau tertinggi dalam sejarah. Ironisnya, cadangan devisa (cadev) justru menurun US$ 7,7 miliar sepanjang tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor yang menembus US$ 291,98 miliar pada 2022 melonjak 26,07% dibandingkan 2021. Secara nominal, ekspor 2022 lebih tinggi US$ 60,37 miliar dibandingkan kumulatif ekspor pada 2021 yang tercatat US$ 231,61 miliar.
Sementara itu, data Bank Indonesia mencatat cadev justru berkurang US$ 7,7 miliar sepanjang 2022 dari US$ 144,91 miliar pada Desember 2021 menjadi US$ 137,2 miliar pada Desember 2022.
Kondisi tahun ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada 2021.
Pada 2021, ekspor bertambah US$ 68,23 miliar dibandingkan 2020 menjadi US$ 231, 62 miliar. Pada tahun tersebut, cadev meningkat US$ 9 miliar menjadi US$ 144,9 miliar.
Kondisi 2022 juga berkebalikan dengan 2020 di mana ekspor pada tahun tersebut turun US$ 4,22 miliar menjadi US$ 163,31 miliar. Namun, cadev justru meningkat US$ 8,5 miliar menjadi US$ 135,9 miliar pada akhir tahun 2020.
Cemerlangnya kinerja ekspor yang terus mencatatkan rekor demi rekor juga seperti tidak berbekas.
Pada April 2022, ekspor Indonesia untuk pertama kalinya menembus US$ 27,32 miliar. Nilai ekspor kembali pecah rekor pada Agustus 2022 yakni sebesar US$ 27,86 miliar.
Saat ekspor mencetak surplus pada April dan Agustus, cadev justru anjlok. Posisi cadev per akhir April 2022 tercatat US$ 135,7 miliar atau turun dibandingkan Maret (US$ 139,1 miliar).
Pada akhir Agustus 2022, cadev tercatat US$ 132 miliar atau tidak bergerak dari Juli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Wih! Bea Cukai & BI Rancang Sistem Canggih ‘Kekang’ Eksportir
(mae/mae)
Sumber: www.cnbcindonesia.com