Tabungan Orang Kaya Susut Jelang Tahun Politik

Jakarta, CNBC Indonesia – Tabungan orang kaya, yakni simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar, tercatat menurun 3,4% sepanjang tahun ini (year to date/ytd). Menurut data distribusi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), simpanan di atas Rp 5 miliar per Mei 2023 tercatat sebesar Rp 4.232 triliun, turun dari akhir Desember 2022 yang sebesar Rp 4.380,4 triliun.

Read More

Kondisi tersebut melanjutkan tren yang terjadi sejak awal tahun. Mengutip data LPS, tiering simpanan di atas Rp5 miliar anjlok 3,2% ytd per April 2023 dan turun 2,3% ytd pada bulan sebelumnya. 

Tren penurunan tabungan dengantieringdi atas Rp 5 miliar seiring dengan Indonesia yang hendak memasuki tahun politik. Sebagaimana diketahui, 2024Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan presiden atau pilpres.

Sejumlah nama telah menyatakan diri akan bertarung, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan AniesBaswedan.

Secara nominal, simpanan orang kaya ini mendominasi dengan persentase sebesar 52,6% dari jumlah nominal simpanan bank umum bulan Mei 2023 yang tercatat sebesar Rp 8.050 triliun. Jumlah tersebut juga turun 1,9% ytd dari Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp 8.203 triliun.

Kemudian, tiering simpanan lainnya juga tercatat menurun sepanjang tahun 2023. Tiering nominal Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar, turun 0,2% ytd dengan jumlah Rp 652 triliun per Mei 2023. Pada periode yang sama, tiering nominal Rp 100 juta hingga Rp 200 juta pun tercatat turun 1,0% ytd dengan jumlah Rp 418 triliun.

Begitu pula dengan simpanan di bawah Rp 100 juta, yang turun 1,2% ytd dengan jumlah Rp 1.007 triliun. Simpanan ini memiliki porsi sebesar 12,5% dari total simpanan bank umum. Dalam laporannya, LPS menyampaikan bahwa simpanan ini mendominasi jumlah rekening terbanyak.

“Berdasarkan tiering simpanan, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada tiering simpanan N ≤ 100 juta yang mencakup 98,7% total rekening simpanan,” dikutip dari Data Distribusi LPS Mei 2023, Selasa (11/7/2023).

Penurunan simpanan dengan nominal lebih dari Rp 5 miliar menekan likuiditas perbankan. Sepanjang tahun berjalan dana pihak ketiga turun 1,9% menjadi Rp 8.050 triliun. 

Berdasarkan jenisnya, dana murah menjadi penyebab merosotnya DPK perbankan per Mei 2023. Giro dan tabungan, masing-masing, turun 7% ytd dan 1,6% ytd. Pada periode yang sama deposito, deposits on call, dan sertifikat deposito naik 2,1% ytd, 11,5% ytd, dan 17,8% ytd.

Lalu bila dilihat berdasarkan jenis bank, BUMN dan asing menjadi kontributor dengan penurunan masing-masing 4,9% ytd dan 3,9% ytd. 

Sementara itu, BPD dan swata nasional cenderung stagnan. Kontras dengan bank campuran yang naik 2% ytd.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


BI Ramal Kredit Naik 10,4% di 2023, Sinyal Positif Saham Bank

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts