Temas (TMAS) Angkat Harto Khusumo Jadi Komisaris Utama


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten di bidang penyedia layanan transportasi laut dan jasa pendukungnya, PT Temas Tbk. (TMAS) mengangkat Harto Khusumo sebagai Komisaris Utama. Serta mengangkat Alfred Natsir dan Theo Lekatompessy sebagai Komisaris Independen.

Selain itu juga mengangkat Widy Kiswanto sebagai anggota Direktur Perseroan. Hal tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST-LB).

Dalam keputusan RUPS, perseroan juga pembagian dividen sebesar Rp 8 per saham, total mencapai Rp 456,4 miliar. Angka tersebut sekitar 56% dari laba bersih Tahun Buku 2023.

Mengutip laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2023, TMAS mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp782,61 miliar. Angka tersebut turun 42,65% dari laba Rp1,36 triliun pada periode yang sama 2022.

Tahun ini, manajemen menetapkan target laba bersih meningkat 23% menjadi Rp 1 triliun. Dengan peningkatan volume peti kemas sebesar 5% menjadi 556.607 TEUs (twenty feet equivalent unit, kontainer ukuran 20 kaki), serta mengejar pertumbuhan pendapatan sebesar 16% hingga Rp 5 triliun di tahun 2024.

“Kepercayaannya pada prospek industri yang positif, yang banyak didukung oleh ekspansi infrastruktur pemerintah,” kata Direktur Utama, Faty Khusumo dalam keterangan resminya.

Penurunan laba tersebut karena pendapatan jasa neto juga turun sebesar 11,73% menjadi Rp4,30 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp4,87 triliun.

Meskipun pendapatan perseroan turun, namun beban jasa TMAS tercatat mengalami peningkatan sebesar 2,53% menjadi Rp3,19 triliun dari sebelumnya Rp3,11 triliun. Sehingga, laba kotor TMAS juga mengalami penyusutan sebesar 36,89% menjadi Rp1,11 triliun dari sebelumnya Rp1,76 triliun.

Adapun jumlah aset senilai Rp4,06 triliun. Jumlah tersebut turun 7,61% dari Rp4,40 triliun pada akhir Desember 2022. Sementara, kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 31,55% dari Rp1,29 triliun menjadi Rp883,15 miliar.

Di sisi lain, manajemen akan mengoptimalkan peluang yang muncul dari pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang berkembang dengan menganggarkan investasi Capex maksimal Rp 1,3 triliun untuk peremajaan kapal dan sarana penunjang, mendukung ekspansi bisnis dan anak usaha.

[Gambas:Video CNBC]

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts