Terkuak! Investor Hong Kong Rogoh Kocek Rp210 M Serok BGTG

Jakarta, CNBC Indonesia – Investor asal Hong Kong Equity Global International Ltd (EGIL) terungkap menghabiskan dana Rp210,65 miliar untuk menyerap 3,33 miliar saham Bank Ganesha (BGTG) pada periode 3-7 Juli 2023.

Read More

Aksi borong saham perseroan itu dilakukan dalam tiga tahap. Pertama pada 3 Juli 2023, Equity Global menyerok 1,19 miliar lembar, dengan total transaksi sebesar Rp74,02 miliar. Selanjutnya, pada 5 Juli 2023, Equity Global meraup 1,19 miliar helai dengan harga Rp73,96 miliar.

Terakhir, EGIL menjala 949,3 juta helai dengan merogoh kocek sebesar Rp62,65 miliar pada 7 Juli 2023. Dengan begitu, total transaksinya sebesar Rp210,65 miliar.

“Harga pembelian saham antara Rp62 sampai dengan Rp66 per lembar saham,” kata Direktur EGIL Toh David Ka Hock, dikutip dari keterbukaan informasi BEI pada Jumat, (14/7/2023).

Menyusul transaksi itu, timbunan saham Equity Global langsung melambung 13,92%, menjadi 5,73 miliar eksemplar alias 23,93% dari total saham yang disetorkan. Angka ini melesat dari sebelum transaksi dengan timbunan sebanyak 2,4 miliar lembar atau 10,01%.

“EGIL melakukan pembelian dalam rangka peningkatan investasipada BGTG dan memperkuat kepemilikan saham sebagai Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) BGTG,” tambah Toh David Ka Hock.

Sebagai informasi, EGIL merupakan pemegang saham pengendali terakhir BGTG melalui PT Equity Development Investment Tbk. (GSMF). per 30 Juni 2023 GSMF tercatat memiliki 34,77% saham BGTG. Sementara itu, 68,28% saham GSMF dipegang oleh EGI.

Adapun GSMF merupakan perusahaan yang didirikan pada 1 November 1982 dengan nama PT Gajah Surya Arta Leasing.

Kemudian namanya berubah menjadi PT BDNI Capital Corporation Tbk. pada 1990-an. Nama emiten berubah kembali menjadi PT GT Investama Kapital Tbk.
Adapun PT Polychem Indonesia Tbk. sempat tercatat sebagai pemegang saham GSMF. Emiten bersandi ADMG dimiliki oleh PT Gajah Tunggal Tbk. (25,56%), Provestment Limited (49,5%), dan PT Satya Mulia Gema Gemilang (10,42%).

Sementara penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham Gajah Tunggal adalah Michelle Liem Mei Fung, William N, dan Tan Enk Ee. Pengendali dalam bentuk perseroan terbatas, yakni Denham Pte Ltd. Tan Enk Ee adalah direktur GSMF dan sekaligus menantu dari Sjamsul Nursalim. Adapun nama Sjamsul Nursalim tercatat sebagai pendiri Bank Ganesha.

Berdasarkan prospektus penawaran umum perdana (IPO), dia secara langsung memiliki 20% saham Bank Ganesha. Sebanyak 75% lainnya milik PT Gajah Tunggal Sakti dan 5% PT Asuransi Jiwa Binadaya Nusaindah.

Kepemilikan Sjamsul secara langsung di Bank Ganesha perlahan menipis hingga akhirnya hilang seiring dengan akumulasi modal yang dilakukan perusahaan.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Warren Buffett Bilang Menabung Gak Penting, Kenapa?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts