Tersengat Harga Emas Cetak Rekor, Tiga Saham Ini Terbang


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Ada tiga emiten pertambangan emas di Indonesia terpantau melesat pada perdagangan sesi II Kamis (7/3/2023), tersengat oleh melesatnya harga emas acuan dunia hingga kembali mencetak rekor tertinggi barunya.

Per pukul 14:42 WIB, ketiga saham emiten pertambangan emas tersebut melesat lebih dari 2% pada sesi II hari ini. Adapun ketiga saham tersebut yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Saham BRMS terpantau melonjak 4,55% ke posisi Rp 161/saham, sedangkan saham MDKA melesat 3,54% ke Rp 2.340/saham, dan saham ANTM menanjak 2,95% menjadi Rp 1.570/saham.

Berikut pergerakan saham emiten tambang emas pada perdagangan sesi I hari ini.

Saham Kode Saham Harga Terakhir Perubahan
Bumi Resources Minerals BRMS 161 4,55%
Merdeka Copper Gold MDKA 2.340 3,54%
Aneka Tambang ANTM 1.570 2,95%

Sumber: RTI

Emiten pertambangan emas tersebut cenderung terdongkrak oleh harga emas acuan dunia yang kembali mencetak rekor terbarunya.

Harga emas emas mencetak all time high (ATH) pada perdagangan intraday kemarin di level US$ 2.152,09 per troy ons. Perpanjangan rekor emas seiring dengan meningkatnya taruhan penurunan suku bunga.

Pada perdagangan Rabu kemarin, harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,98% di posisi US$ 2.148,29 per troy ons. Harga penutupan tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.

Sebelum ditutup lebih rendah, emas kembali mencetak ATH pada perdagangan intraday di level US$ 2.152,09 per troy ons.

Sementara, hingga hari ini pukul 06.17 WI, harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,04% di posisi US$ 2.149,17 per troy ons.

Emas menguat ke rekor tertingginya pada perdagangan Rabu, membangun momentum luar biasa yang sebagian besar didorong oleh spekulasi pelonggaran moneter Amerika Serikat (AS).

Komoditas ini mendapat dorongan tambahan karena dolar melemah setelah Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell mengindikasikan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.

“Emas kemungkinan akan terdorong lebih tinggi karena sentimen bullish masih dominan. Namun, emas batangan mungkin memerlukan sedikit waktu untuk mencerna komentar Powell secara keseluruhan serta melihat laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat,” ujar Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York, kepada Reuters.

Sebaliknya, emas dapat menderita ketika suku bunga AS tinggi, meningkatkan imbal hasil aset pesaing seperti obligasi dan meningkatkan nilai dolar AS, sehingga membuat emas batangan menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

“Pastinya terdapat data makro yang mendorong kita ke arah ini dan tindak lanjut dari ekspektasi kebijakan dari The Fed, namun respons di pasar emas berlipat ganda dari apa yang disarankan oleh model nilai wajar jangka panjang,” ujar Michael Hsueh, Analis Strategi Valas & Komoditas di Deutsche Bank, kepadaReuters.

Menurut alat FedWatch, para pelaku pasar kini melihat peluang 70% untuk penurunan suku bunga Fed pada Juni mendatang.

“CTA sekarang melakukan aksi beli pada semua silinder emas, dengan dana memegang sekitar 80% dari posisi max long bersejarah mereka,” menurut catatan Ryan McKay, ahli strategi komoditas senior di TD Securities.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkanopportunity costmemegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Hamas vs Israel Makin Panas, 5 Emiten Emas RI Ini Pesta Cuan

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts