The Fed Bikin Saham Tech Ngacir, Sesi II IHSG Siap Ijo Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,33% ke level 6.885,07 pada sesi I, Kamis (2/2/2023). Bergerak fluktuatif di awal sesi, saham teknologi turut menopang IHSG pagi ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 308 saham menguat, 213 turun, 187 stagnan.

Read More

Nilai transaksi cenderung ramai dengan nilai Rp5,11 triliun dan volume 15,12 miliar saham.

IDXTECHNO memimpin indeks sektoral sebesar 3,56%. Saham raksasa PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat 7,96% dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) naik 3,55%.

Saham big cap lainnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga menguat 7,21% dan 1,32%.

Hanya saja, fluktuasi IHSG bisa kembali terjadi di sesi II apabila ada tekanan pada saham kelas berat lainnya, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang minus 0,85% dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun 0,52% pada sesi I.

Pengumuman suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang sesuai harapan pasar membuat bursa tenang hari ini.

Sebelumnya, The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, 4,5-4,75%. Ini terjadi dalam Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pada 1 Februari 2023 atau Kamis (2/2/2023) dini hari waktu RI.

The Fed memperlambat laju kenaikan setelah menaikkan 60 basis poin Desember lalu dan 75 di empat pertemuan sebelumnya. Mengutip Trading Economics, keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar.

Analisis Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Selain itu, digunakan pula indicator Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

IHSG menyentuh BB atas (6.891) dan mampu menembus resistance terdekat hingga membentuk pola Doji.

Doji menunjukkan pola konsolidasi yang mana investor menunggu arah IHSG selanjutnya. Apabila IHSG lanjut menguat, resistance terdekat terletak pada level 6.895.

Sedangkan, apabila para beruang (penjual saham) mampu mengubah Doji menjadi candle merah, IHSG akan ini mendekati level support terdekat berupa fibo retracement 38,2% di 6.867.

Apabila IHSG menembus fibo 38,2%, support kuat yang akan diuji ada pada level 6.850-6.866, dimana terdapat demand zone di area tersebut.


Foto: Refinitiv
Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain, yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI ditutup turun tipis ke 58.80 pada sesi I ini.

Adapun, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di atas garis MA26.

Melihat hal di atas, IHSG akan mengalami konsolidasi dengan fluktuasi wajar dan persentase penurunan secara normal. IHSG berpeluang ditutup di zona hijau di sesi kedua nanti dengan level support 6.867 dan resistance 6.895.

CNBC INDONESIA RESEARCH


Artikel Selanjutnya


Sempat Cetak Rekor, IHSG Ternyata Ambrol 1% Sepekan

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts