TINS Garap Harta Karun di Bangka Selatan dan Belitung Timur


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Timah Tbk. (TINS) dalam proses mengembangkan mineral turunan timah yakni monasit. Adapun monasit merupakan salah satu kandungan mineral turunan “harta karun” super langka alias logam tanah jarang (LTJ).

Direktur Operasi dan Produksi TINS Nur Adi Kuncoro mengungkapkan pihaknya saat ini sudah menginventarisir lokasi yang potensial untuk pengembangan monasit.

“Monasit ini yang memang saat ini juga di dalam proses dari PT Timah sendiri adalah sudah menginventarisir lokasi yang memang potensial untuk Monasit, yaitu ada di Bangka Selatan dan di Belitung Timur, di darat ya [lokasinya],” ujarnya dalam Public Expose Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual, Selasa (28/11/2023).

Pada wilayah tersebut, Adi menyampaikan TINS sudah menghitung potensi dari eksplorasi tersebut. Dia menjelaskan pengembangan turunan timah ini perlu dilakukan seiring dengan kegiatan penambangan.

“Saat ini memang tim dari pengembangan usaha masih melakukan kajian dari sejauh mana dari monasit ini kita bisa tingkatkan tentunya menjadi produk hilir yang memang dibutuhkan di market,” jelas Adi.

Seperti diketahui, Indonesia sampai saat ini masih mengekspor timah ke luar negeri. Terkait kandungan LTJ tersebut, pemerintah kini mengenakan tarif produk turunan timah tersebut sebesar 1% dari harga jual per ton.

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2022 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts