Top! Di B20 Kadin Fasilitasi Kerja Sama Dengan UEA US$ 2,9 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjembatani 7 penandatanganan MoU dan 17 MoU Business to Business antara perusahaan-perusahaan Indonesia dengan negara Uni Emirat Arab (UEA). Nilai kerja sama disebut diperkirakan mencapai US$ 2,9 Miliar di dalam rangkaian acara B20 Summit Indonesia.

Read More

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengharapkan MoU tersebut akan menambah nilai perdagangan antar kedua negara, dan juga berdampak positif terhadap kesejahteraan secara berkelanjutan baik bagi Indonesia maupun Uni Emirat Arab.

“Dari total 24 MoU, terdapat 13 MoU yang selaras dengan sektor prioritas presidensi G20. Rinciannya, ada 4 MoU di sektor kesehatan, 2 MoU sektor transformasi digital, dan 7 MoU sektor transisi energi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/11/2022).

Selain itu, MoU lainnya juga ikut ditandatangani di 5 sektor lain, yaitu di sektor infrastruktur, lingkungan dan perubahan iklim, bea cukai di bidang agrikultur dan food security, serta di bidang pertahanan dan industri penerbangan.

Adapun penandatanganan MoU ini melibatkan 22 perusahaan/institusi yang berasal dari Uni Emirat Arab dan 23 dari Indonesia. Dari Uni Emirat Arab yaitu UAE Ministry of Foreign Affairs and International Cooperation, G42 Presight Artificial Intelligence, G42 Healthcare, Burjeel Hospital, The Artificial Intelligence, Cyber Security Council, MASDAR, Emirates Global Aluminium (EGA).

Lalu ada juga Bar-Q EV, Arsekal, Borouge, ADNOC, UAE Ministry of Energy and Infrastructure, UAE Ministry of Climate Change and Environment, The Office of the United Arab Emirates Special Envoy for Climate Change, UAE Federal Authority for Identity and Citizenship, Customs and Port Security, Elite Agro Group, Lahab, AMMROC, GAL – AMMROC, Sanad AeroTech, AMMROC, dan Etihad Airways.

Sementara itu, perusahaan maupun institusi yang terlibat dari Indonesia adalah Kementerian Kesehatan RI, ASAREN, Mitra Jaya Group, Kementerian KOMINFO RI, Indonesia National Cyber and Crypto Agency (BSSN), Pertamina Power Indonesia (PPI), Indonesia Investment Authority (INA), INALUM (Indonesia), Handy Jaya International (Indonesia), Sampangan (Indonesia), Chandra Asri.

Kemudian ada Handy Jaya International (Indonesia), Sampangan (Indonesia), Chandra Asri, Kilang Pertamina Internasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Kementerian Keuangan RI, ID Food, Pindad, Info Global, Garuda Maintenance Facility, GMF Aero Asia, Dirgantara Indonesia, dan Garuda Indonesia.

Sebagai informasi, perdagangan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab terus menunjukkan peningkatan. Pada 2021, total perdagangan mencapai US$ 4 miliar, meningkat 21% dibandingkan 2018 yang berjumlah US$ 3,3 miliar. Sementara, perdagangan periode Januari-September tahun ini juga meningkat sebesar 32% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Inflasi RI Merangkak Naik, Pengusaha Harap BI7DRR Tetap 3,5%

(rah/rah)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts