Transportasi & Logistik Penopang Ekonomi RI, Cek Datanya

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik telah merilis hasil pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk triwulan I 2023. Ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 terhadap kuartal I 2022 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,03%. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha.

Read More

Pertumbuhan paling signifikan terjadi pada transportasi dan pergudangan sebesar 15,93%. Kemudian diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,55%, jasa Lainnya sebesar 8,90%, informasi dan komunikasi sebesar 7,19%, serta Jasa Perusahaan sebesar 6,37%. Sementara untuk industri pengolahan yang memiliki peran dominan tumbuh sebesar 4,43%.

Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I 2023 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Industri Pengolahan sebesar 18,57%. Kemudian diikuti oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 12,95%, Pertambangan dan Penggalian sebesar 11,85%, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 11,77%, serta Konstruksi sebesar 9,88%. Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 65,02%.

Konsumsi rumah tangga juga tumbuh 4,54% pada kuartal I 2023, dibandingkan 4,34% pada kuartal yang sama tahun 2022.

BPS juga mencatat konsumsi restoran dan hotel mengalami kenaikan. Hal ini dari tingkat hunian kamar hotel yang selama kuartal I-2023 yang tumbuh positif.

Dalam hal ini, disimpulkan bahwa sektor transportasi dan logistik yang paling menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Beberapa emiten di sektor transportasi dan logistik juga mengalami kenaikan kinerja pada kuartal I 2023.


Kenaikan laba di topang pada meningkatnya permintaan transportasi menjelang lebaran hingga meningkatnya ekspor Indonesia yang mendukung logistik. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia sepanjang kuartal I 2023 mencapai USD 67,2 miliar, naik 1,6% dibanding kuartal I tahun lalu. Sementara, nilai impor periode kuartal I 2023 mencapai USD 54,95 miliar, turun 3,28% dibanding kuartal I tahun sebelumnya.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Mengerikan! Ramalan 2 Bank Raksasa Dunia Soal Ekonomi 2023

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts