Tunggu Data Ekonomi, IHSG Coba Rebound ke Level 6.800

Jakarta, CNBC Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah dan meninggalkan level psikologis 6.800 pada pekan lalu.

IHSG melemah 0,24% ke 6.792,76. Dalam empat hari perdagangan, seiring adanya libur untuk memperingarih Jumat Agung, IHSG masing-masing menguat dan melemah dua kali.

Read More

Kendati melemah, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,9 triliun, dan jika ditambah dengan pasar negosiasi dan tunai nilainya bertambah menjadi Rp 2,5 triliun.

Secara umum, pelaku pasar menanti rilis data tenaga kerja AS versi pemerintah yang dirilis Jumat lalu (7/4).

Data tersebut merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneternya. Data yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan pasar tenaga kerja masih kuat.

Sepanjang Maret perekonomian AS dilaporkan mampu menyerap 236.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls), sejalan dengan ekspektasi analis.

Pekan ini, IHSG akan berfokus pada rilis data cadangan devisa RI, pada Senin ini (10/4), hingga musim laporan keuangan kuartal I bank raksasa AS, data inflasi, hingga risalah rapat The Fed dari negeri Paman Sam.

Dari pasar dalam negeri, ekonom yang dihimpun Trading Economics memproyeksikan, cadev RI naik menjadi US$141 miliar, dari bulan sebelumnya US$140,3 miliar.

Sementara, dari AS akan ada rilis data ekonomi penting terkait data ekspektasi inflasi konsumen. Selain soal inflasi, kita juga akan disuguhkan dengan pidato pejabat The Fed yang akan memberikan sinyal terkait suku bunga.

Pekan ini fokus utama pelaku pasar adalah data inflasi AS yang bakal dirilis pada Rabu (12/4/2023). Ini tentunya menjadi indikator utama bagaimana The Fed akan mengambil langkah ke depannya.

Untuk diketahui, inflasi AS naik pada Februari 2023. Indeks harga konsumen (CPI) meningkat 0,4% pada Februari, menempatkan tingkat inflasi tahunan sebesar 6%. Laporan tersebut persis sejalan dengan perkiraan Dow Jones.

Kick off musim laporan keuangan kuartal I 2023 juga akan dimulai di AS, dengan nama-nama seperti Delta Airlines, dan raksasa perbankan JPMorgan Chase, Citigroup hingga Wells Fargo. Naman-nama ini akan ikut memengaruhi suasana Wall Street pekan ini.

Analisis Teknikal


Foto: Refinitiv
IHSG Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Kamis pekan lalu, IHSG gagal menembus moving average (MA) 50 di level 6.820, usai sempat menyentuh 6.832 pada perdagangan intraday. Ini artinya, MA 50 masih akan menjadi resistance terdekat untuk IHSG.

Sementara, IHSG tertahan di atas area demand di rentang 6.789-6.781.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turun ke 51,11.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD masih berada di atas garis sinyal dengan potensi menyempit. Sedangkan, histogram kembali membentuk bar positif.

Hari ini, sejauh mampu bertahan di atas level support 6.789-6.781, IHSG berpotensi menguat terbatas dan menjajal lagi MA 50 (6.820) sebelum menentukan arah selanjutnya.

Apabila gagal bertahan di level support tersebut, support selanjutnya berada di 6.745.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pasar Merah Padam, IHSG Tertahan di Teritori Merah

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts