Usulan Prabowo BUMN Tak Usah Punya Bisnis Hotel, Ini Kata Erick


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi soal calon presiden atau Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mengusulkan BUMN tidak berbisnis hotel. Prabowo ingin sektor tersebut dilepas ke swasta.

Erick mencatat saat ini ada sebanyak 23 hotel milik negara. Jumlah tersebut telah berkurang dari sebelumnya sebanyak 128 hotel. Perampingan tersebut dilakukan juga sebagai bentuk transformasi dan telah dibagi dalam berbagai kategori mulai dari hotel bintang 3 hingga bintang 5.

“Dalam blueprint kita memang, kan begini, kalau dilihat sejarah hotel BUMN setiap BUMN punya hotel. Ketika kita jadikan satu, jadi 128 hotel sekarang yang sekarang kita sudah konsolidasikan 23 dan dibagi menjadi beberapa kategori bintang 5, 4 dan 3,” ujarnya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (8/3).

Erick menjabarkan, konsolidasi BUMN telah dilakukan dalam cetak biru atau blueprint melalui peta jalan atau roasmap BUMN 2024-2034. Nantinya, Ia akan membuka kemungkinan untuk mencari dapat proses efisiensi tersebut.

“Ini yang kita cari partner nanti ke depan karena memang ya tidak perlu di semua lini BUMN ada,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden Prabowo Subianto mengungkapkan perusahaan pelat merah tidak perlu lagi berbisnis hotel. Hal ini diungkapkan Prabowo ketika menghadiri Mandiri Investment Forum 2024 di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (5/3/2024). Pada acara itu juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

“Kita tidak perlu hotel BUMN. Menurut Anda bagaimana Bapak Erick (Menteri BUMN)? Tapi saya minta nasehat Anda. Saya ingin mengambil pendekatan yang masuk akal, saya ingin mendapatkan nasehat sebanyak-banyaknya dari manapun, dan saya ingin input-input yang terbaik,” kata Prabowo dalam sambutannya.

Menurut Prabowo, Indonesia terbuka akan investasi dari mana pun. Ia juga berencana memberikan ruang untuk sektor swasta untuk menjalankan bisnis di Indonesia.

“Jika tidak ada alasan strategis, mungkin kita harus punya program rasionalisasi dan menswastakan banyak perusahaan BUMN,” katanya.

Menurut Prabowo negara bisa membuat regulasi dan melakukan pemantauan. Selain itu negara juga bisa mengambil keputusan yang strategis.

“Pada dasarnya saya tidak melihat contohnya kenapa kita (negara) butuh hadir di setiap sektor ekonomi. Saya pikir pariwisata di tahun 50an negara harus menjadi pioneer. Tapi sekarang kita harus memberikan ruang bagi swasta untuk lebih mendominasi,” jelasnya.

Merespons hal tersebut, Erick mengatakan bahwa dahulu setiap BUMN memiliki hotel. “Sekarang zaman saya hotel dikonsolidasikan ke dalam satu payung yaitu jumlahnya 122 hotel,” katanya.

Erick juga mengatakan bahwa selama memimpin Kementerian BUMN, dia telah melakukan transformasi dengan menyederhanakan jumlah perusahaan pelat merah.

Sebagai informasi pada 2021, pemerintah Indonesia memiliki 108 BUMN. Kemudian saat ini telah berkurang menjadi 41 entitas. Dalam jangka panjang, pemerintah menargetkan jumlah BUMN akan sekitar 30 entitas.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Erick Thohir Buka Suara Soal Poster Kampanye Prabowo-Gibran

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts