Wall Street Bergairah, Data Pengangguran AS Mulai ‘Mendingin’

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berhasil dibuka menguat pada perdagangan Jumat (4/8/2023), di mana pasar sudah tidak khawatir dengan sentimen pemangkasan peringkat utang AS dan berlanjut ke musim rilis kinerja keuangan emiten.

Read More

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka menguat 0,21% ke posisi 35.291,398, S&P 500 bertambah 0,31% ke 4.515,95, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,58% menjadi 14.041,28.

Investor sudah mulai optimis kembali, setelah dua hari sebelumnya khawatir dengan dampak dari dipangkasnya peringkat utang AS.

Setelah kekhawatiran mereda, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) kembali melandai. Yield Treasury acuan tenor 10 tahun melandai 7,6 basis poin (bp) menjadi 4,113%.

Kini, investor kembali memantau rilis kinerja keuangan emiten AS pada kuartal II-2023. Kemarin, dua emiten raksasa teknologi di AS telah merilis laporan keuangannya pada kuartal II-2023. Adapun dua emiten raksasa teknologi tersebut yakni Amazon dan Apple.

Penjualan bersihnya tumbuh di atas ekspektasi pasar Wall Street, karena

Penjualan bersih Amazon tumbuh 11% di kuartal II-2023 menjadi US$ 134,4 miliar, mengalahkan perkiraan sebesar US$ 131,5 miliar dari analis yang disurvei oleh Refinitiv, hal ini karena perusahaan mengirimkan barang lebih cepat dan lebih murah kepada pembeli serta hambatan komputasi awan baru-baru ini mulai mereda.

Sedangkan di Apple, laba bersih per sahamnya naik di kuartal II-2023, mengalahkan ekspektasi Wall Street. Namun penjualan bersihnya turun, karena turunnya segmen penjualan iPhone.

Apple melaporkan penjualan turun 1,4% menjadi US$ 81,8 miliar dan laba per saham naik 5% menjadi US$ 1,26. Itu melampaui ekspektasi analis US$ 81,69 miliar dan US$ 1,19 per saham, menurut data dari Refinitiv.

Selain itu, emiten mega-cap DraftKing juga telah merilis kinerja keuangannya pada kuartal II-2023. DraftKings melaporkan pendapatan bersihnya mencapai US$ 875 juta, meningkat 88% pada kuartal II-2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 466 juta).

Sejauh ini, sekitar 84% dari perusahaan konstituen S&P 500 telah merilis kinerja keuangannya pada kuartal II-2023, dengan sekitar 80% melampaui ekspektasi Wall Street, menurut FactSet.

“Musim rilis kinerja kuartal II-2023 terbaru pekan ini menghasilkan lebih banyak ketukan, margin yang tangguh, proyeksi yang stabil dan menunjukkan minat untuk pengembalian modal, meskipun ada kekhawatiran tentang ekonomi AS,” kata Emmanual Cau, kepala strategi ekuitas Eropa di Barclays, dikutip dari CNBC International.

Data NFP Masih Panas, Tingkat Pengangguran Mendingin

Data tenaga kerja AS terbaru menunjukkan ada tanda-tanda mendingin. Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS, nonfarm payrolls (NFP) periode Juli 2023, AS menambahkan 187.000 pekerjaan, di bawah perkiraan pasar yang mencapai 200.000.

Pertumbuhan pekerjaan Juli sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan Juni yang direvisi dari kenaikan 209.000 menjadi kenaikan 185.000.

Secara terperinci, pendidikan swasta dan layanan kesehatan mengalami peningkatan pekerjaan dalam satu bulan sebesar 100.000, dengan layanan kesehatan dan bantuan sosial mengalami peningkatan sebesar 87.100.

Sektor jasa, konstruksi, dan aktivitas keuangan adalah beberapa industri lain yang melihat pertumbuhan lapangan kerja. Sedangkan transportasi dan pergudangan merupakan salah satu industri yang tidak mengalami kerugian sebesar 8.400.

Sementara untuk data tingkat pengangguran AS periode Juli 2023 turun sedikit menjadi 3,5%, dari sebelumnya sebesar 3,6%. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan tingkat pengangguran Negeri Paman Sam tidak berubah di 3,6%.

Sedangkan penghasilan per jam rata-rata naik 4,4% (year-on-year/yoy) pada Juli. Perubahan persen ini juga sama seperti periode Januari, April, dan Juni tahun ini. Melihat perubahan selama sebulan, penghasilan per jam meningkat sebesar 0,4%, sama seperti yang terjadi di April dan Juni.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Gegara The Fed & Krisis Bank, Wall Street Dibuka Lesu Lagi

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts