Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka mayoritas di zona pelemahan pada perdagangan Selasa (31/10/2023) seiring pasar yang suram beberapa bulan terakhir karena imbal hasil Treasury melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun menjadi indikator pelaku pasar keluar dari pasar.
Mayoritas bursa Wall Street terpantau suram per pukul 20.34 WIB. Dow Jones dibuka melemah 0,21% di posisi 32.860,36, sementara S&P 500 naik tipis 0,02% di posisi 4.167,46, begitu juga dengan Nasdaq terdepresiasi 0,24% diposisi 13.758,57.
Musim rilis pendapatan berlanjut pada hari ini, dengan Caterpillar membukukan angka triwulanan terbarunya. Pendapatan perusahaan yang bergerak di industri tambang ini untuk kuartal-III 2023 melebihi perkiraan.
Namun, Caterpillar mengatakan dalam presentasi pendapatannya bahwa pendapatan kuartal keempat hanya akan “sedikit” lebih tinggi dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Sentimen ini mengkhawatirkan investor karena akan meleset dari ekspektasi analis, alhasil saham terkoreksi 5,28%.
Kenaikan perdagangan awal pekan kemarin mengejutkan pelaku pasar yang memandang adanya perubahan fundamental ke arah yang kurang baik. Penguatan itu dianggap hanyalah kenaikan sementara, setelah pasar mengalami jenuh jual.
“Saya kurang percaya [reli penguatan hari Senin] karena menurut saya beberapa fundamental mulai berubah,” kata Anastasia Amoroso, Analis iCapital, di “Closing Bell: Overtime” CNBC pada hari Senin. Namun, “memasuki minggu ini, kami mencapai beberapa level oversold,” tambahnya.
Aksi buyback perusahaan kemungkinan akan kembali dilakukan seiring dengan bergulirnya musim laporan laba. Amoroso menambahkan, faktor buyback dapat menjadi pembenaran atas kembali bangkitnya pasar saham AS.
Rata-rata indeks utama tetap berada pada kecepatan untuk mengakhiri bulan di zona merah. Dow dan S&P 500 masing-masing turun 1,7% dan 2,8% pada Oktober, menjadikan kinerja bulanan negatif ketiga berturut-turut.
Koreksi ini menjadikan penurunan tiga bulan berturut-turut pertama bagi kedua indeks sejak Maret 2020 atau puncak kejatuhan pasar akibat pandemi covid-19. Nasdaq yang sarat teknologi telah turun lebih dari 3% bulan ini, juga berada pada laju penurunan bulan negatif ketiga berturut-turut.
Wall Street juga mencermati keputusan Fed selanjutnya mengenai suku bunga pada hari Rabu ini. Suku Bunga Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) diperkirakan CME FedWatch Tool 98% akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini.
“Saya sebenarnya memperkirakan hal itu mungkin merupakan perkembangan [potensi] bullish, karena Ketua Fed Powell menyinggung kasus bahwa fakta bahwa imbal hasil Treasury naik melintasi kurva berarti mereka mungkin telah selesai melakukan pengetatan,” kata Amoroso.
Investor juga berharap bahwa laporan penggajian bulan Oktober, yang akan dirilis pada hari Jumat, akan menunjukkan adanya perlambatan di pasar tenaga kerja.
CNBC Indonesia Research
[email protected]
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
The Fed Diramal Masih ‘Galak’, Wall Street Dibuka Terkoreksi
(mza/mza)
Sumber: www.cnbcindonesia.com