Jakarta, CNBC Indonesia – Saham-saham AS naik pada perdagangan Senin (30/10) akibat pelaku pasar bersiap menghadapi pekan penting yang dipenuhi dengan keputusan penting diantaranya suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve, rilis data laporan pekerjaan, dan laporan pendapatan Apple.
Indeks saham AS mendapat dorongan dari saham McDonald’s. Raksasa makanan cepat saji ini naik 2% di perdagangan pra pasar setelah melaporkan hasil kuartal ketiga yang melampaui ekspektasi analis karena kenaikan harga mendukung penjualan di bisnis waralabanya.
Dow Jones Industrial Average naik 0,92% menjadi 32.716,20, indeks S&P 500 menguat 1,09% menjadi 4.162,31, dan Nasdaq Composite melesat 1,53% menjadi 12.836,65.
Saham SoFi Technologies melonjak lebih dari 5% pasca perusahaan jasa keuangan tersebut membukukan pendapatan kuartal ketiga yang kuat dan meningkatkan prospek kinerja 2023.
Pergerakan ini terjadi setelah S&P 500 jatuh ke wilayah koreksi minggu lalu. Indeks saham AS secara keseluruhan turun 2,5% untuk pekan ini dan masih terkoreksi 10,6% dari level tertingginya pada tahun ini. Koreksi juga terlihat sebesar 4% pada Oktober, seiring dengan kinerja negatif ketiga berturut-turut secara bulanan yang akan menjadi bulan pertama berturut-turut sejak tahun 2020 ketika pandemi melanda.
“Kami memperkirakan pemantulan [pasca] jenuh jual terinspirasi oleh kebijakan The Fed yang kurang hawkish dan pasar yang telah menyesuaikan diri dengan meningkatnya kebutuhan likuiditas Departemen Keuangan,” tulis Christopher Harvey, kepala strategi ekuitas di Wells Fargo Securities, pada hari Senin.
Keputusan Federal Reserve akan segera diambil pada Rabu, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada tingkat yang sama. Di sisi lain, pedagang masih memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga setidaknya pada 2023.
Imbal hasil Treasury 10-tahun melonjak di atas 5% pada awal pekan lalu, tetapi turun menjadi 4,9% pada hari ini. Hari Jumat akan dirilis laporan ketenagakerjaan periode Oktober dan para investor mengharapkan adanya perlambatan di pasar tenaga kerja yang akan membuat The Fed merasa nyaman untuk tetap mempertahankan kebijakannya hingga akhir tahun ini.
Apple akan melaporkan pendapatannya pada hari Kamis setelah penutupan perdaganga. Anggota terbesar S&P 500 ini sedang mengalami koreksi, turun 15% dari level tertingginya dalam 52 minggu.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
The Fed Diramal Masih ‘Galak’, Wall Street Dibuka Terkoreksi
(mza/mza)
Sumber: www.cnbcindonesia.com