Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan PT Pertamina International Shipping (PIS) bekerja sama membangun proyek Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT), di Kalibaru, Jakarta Utara. Terminal BBM ramah lingkungan ini disebut lebih besar dan modern dari Integrated Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang dengan kapasitas tampung mencapai 6,3 juta barel.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, JIGT akan menjadi infrastruktur strategis untuk pengembangan energi terbarukan (EBT) di Jabodetabek ke depannya.
“Ini menjadi pelabuhan kelas dunia, saat ini Pelindo juga sudah masuk di Top 20 pemain terbaik di kelas dunia. kita harapkan terus meningkat dan meningkatkan juga corporate value dari Pelindo ke depan,” ujarnya di Menara BRIlian, Jumat (1/9/2023).
JIGT akan menjadi terminal multi product. Di mana, tidak hanya menampung bahan bakar seperti LPG, BBM, Gasoline, dan Biodiesel, namun Fame, LNG, Ammonia, Using Cooking Oil atau UCO, Petrokimia, dan Hidrogen. “Dan diharapkan menjadi flagship untuk Pertamina maupun Pelindo,” imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Tiko ini meminta agar Pertamina dan Pelindo bisa bergerak cepat merealisasikan kerja sama pembangunan proyek tersebut. Mengingat, pembangunan ini akan mengambil lokasi di tengah laut di lahan reklamasi Pelindo.
“Jangan sampai setelah Head of Agreement, speednya melambat,” tururnya.
Tiko menekankan, aspek yang paling utama terkait dengan kepastian investasi. Hal itu tertuang dalam Final Investment Desicion (FID) sebagai gambaran kebutuhan dana.
Seperti diketahui, terminal BBM ramah lingkungan JIGT ini akan dibangun di lahan reklamasi milik Pelindo yang sudah dijalankan sejak 2019-2020 lalu. Harapannya, pengkerasan lahan reklamasi itu bisa dilakukan lebih cepat.
“Tapi kita untuk infrastruktur menunggu DED (Detail Engineering Design) atau FID, user yang akan menentukan spek daripada instrukturnya tentu kita kebut, tadi Pak Arif menyampaikan tadinya dipikir 2025, kalau bisa 2024 awal pun sudah bisa selesai pengerasannya sehingga bisa langsung di overlay dengan perkembangan berikutnya,” bebernya.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menargetkan lahan reklamasi sebagai lokasi JIGT bisa mulai dibangun pada pertengahan 2024 mendatang. “Maksimal mungkin mid 2024 lahan tersebut sudah siap,” ucapnya.
Dengan pembangunan yang dilakukan di tengah laut, Arif optimis jarak aman atau buffer zone dari terminal BBM itu bisa lebih aman.
“Lokasinya itu di (lahan) Pelindo, yang tadi terkait buffer zone, ini lokasi di tengah laut, artinya mungkin dari teman-teman Pertamina jauh lebih paham, jauh lebih safe dibanding tempat-tempat yang lain, karena lokasinya di tengah laut, ada jalan khusus sampai ke situ,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Minyak Dunia Lagi Mager, Yes! Harga BBM Bisa Turun Nih
(pgr/pgr)
Sumber: www.cnbcindonesia.com