Wamenkeu Jelaskan 3 Ketakutan Besar Jokowi, Suku Bunga-Kurs


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, pemerintah sedang mewaspadai kondisi global yang saat ini dalam keadaan tidak baik-baik saja. Di antaranya, terkait suku bunga dunia yang masih akan tetap tinggi hingga pelemahan mata uang Rupiah.

“Bagaimana pentingnya kita melakukan kewaspadaan atas, kewaspadaan atas kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Kalau tadi Bapak Presiden menyampaikan beberapa faktor yang penting dari kondisi dunia yang harus diperhatikan, kami ingin menyampaikan sekali lagi,” ungkapnya di JCC Senayan Jakarta, Senin (6/5).

Suahasil menjelaskan, jika suku bunga di dunia masih tinggi, maka dunia usaha perlu diberikan bantuan. Dalam hal ini, pemerintah saat ini mengekstabilisasi dengan bauran kebijakan Bank Indonesia (BI).

“Perlu kita bantu. Karena yang namanya dunia usaha itu sangat memperhatikan yang namanya suku bunga. Berbagai macam hal menyebabkan suku bunga ini tinggi. Untuk Indonesia pun, beberapa waktu yang lalu, Ibu Bapak mengikuti bagaimana Bank Sentral kita juga menangani suku bunga, menangani kondisi yang ada sekarang, mengekstabilisasi dengan kebijakan . Mereka juga menangani kondisi suku bunga,” jelasnya.

Selanjutnya, hal lain yang tak kalah penting, yang sangat berpengaruh bagi Indonesia adalah harga dari komoditas, terutama harga dari minyak bumi. Ia menyebut, banyak provinsi, kabupaten, kota, yang merupakan penghasil dari minyak bumi. Bahkan banyak daerah yang memiliki komoditas untuk diperjualbelikan, dan masuk ke pasar global.

“Seluruh harga-harga komoditas ini harus kita perhatikan. Khusus untuk pemerintah pusat, salah satu yang penting adalah harga minyak dunia, karena ini menentukan besarnya, beberapa besar pos pengeluaran di dalam APBN. Terutama subsidi dan kompensasi atas subsidi energi, dan juga subsidi non-energi, termasuk pupuk dan yang lainnya,” sebutnya.

Kemudian, lanjutnya, yang nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masuk melemah juga perlu diperhatikan. Nilai kurs mendapatkan pengawalan dari otoritas terkait untuk menjaga stabilitasnya.

“Secara khusus, APBN, terus memperhatikan kondisi yang berlangsung secara detil ini, dan, kami secara rutin,melaporkan, menyampaikan, bagaimana APBN itu sudah terlaksana sampai dengan saat terakhir,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Video: Rupiah Anjlok! Tembus Rp 15.700 Per Dolar AS

(haa/haa)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts