Weekend Gagal Senyum, IHSG Ditutup Merah

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (

Read More

Transaksi hari ini melibatkan sekitar 19 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp. 12,7 triliun lebih.

Hingga sore ini terdapat 313 saham yang melemah, 214 saham menguat sementara 204 lainnya stagnan. Meski hari ini melemah, dalam lima hari perdagangan, IHSG masih terapresiasi 0,07%. Namun, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 2,22%.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv, sebagian besar sektor menguat dengan sektor Energi menjadi yang paling merugikan indeks turun 1,58%. Adapun lima saham dengan kapitalisasi raksasa yang menjadi laggard IHSG berdasarkan bobot indeks ponnya adalah sebagai berikut:

1. PT Bayan Resources Tbk (-10)

2. PT Telkom Indonesia Tbk (-6)

3. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (3,4)

4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (1,9)

5. PT Unilever Indonesia Tbk (1,8)

IHSG terkoreksi meski mendapat suntikan positif dari kemenangan Wall Street pada perdagangan semalam. Bursa Wall Street akhirnya kembali kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau. Indeks Dow Jones terbang 1,26% indeks Nasdaq melesat 1,15% sementara indeks S&P 500 melonjak 1,22%.

Investor perlu memperhatikan dampak kebijak

an The Fed yang menahan suku bunga, namun tetap mengisyaratkan kenaikan ke depan. Pidato Gubernur The Fed, Christopher J Waller, pada seminar ekonomi yang digelar oleh Norges Bank dan Dana Moneter Internasional (IMF) diharapkan memberikan sinyal lebih jelas mengenai kebijakan The Fed.

Selain itu, data sentimen konsumen AS bulan Juni akan mempengaruhi laju konsumsi masyarakat AS dan dampaknya terhadap inflasi. Bank sentral Jepang (BoJ) juga akan mengumumkan kebijakan moneternya yang menjadi perhatian publik, terutama dalam hal suku bunga ultra rendah dan inflasi yang meningkat.

Sentimen negatif datang dari berbagai negara yang memasuki resesi, termasuk Selandia Baru dan Uni Eropa. Selandia Baru resmi memasuki resesi setelah ekonominya terkontraksi 0,1% pada kuartal I-2023, menyusul koreksi sebesar 0,7% pada kuartal sebelumnya.

Selain itu, penelitian Eurostat menunjukkan bahwa sekitar 22% populasi Uni Eropa berisiko mengalami kemiskinan akibat inflasi tinggi setelah perang Rusia-Ukraina. Hari ini, Uni Eropa akan mengumumkan perhitungan final untuk inflasi Mei yang pada perhitungan awal mencapai 6,1%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Tren Negatif Berakhir, IHSG Malas Gerak Hari Ini

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts