penyebabsakit.com

Weekend Kelabu, IHSG Melow Lagi

Jakarta CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Senin (21/11). Sejumlah sentimen yang diprediksi menjadi stimulan IHSG hari ini tak mampu menggerakkan IHSG ke zona hijau di sesi I.

Pukul 09.02 WIB, IHSG melemah 7 poin atau 0,11% ke 7.072,91. IHSG terus turun ke level 7066.8 pada tiga menit setelahnya.

Pada pukul 09.06, perdagangan pagi ini mencatatkan sebanyak 943 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 71 ribu kali dan nilai kapitalisasi pasar senilai 9.5 Triliun. Sebanyak 171 saham turun, 261 saham naik dan 199 saham tidak berubah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Menguatnya Rupiah atas Dolar Amerika Serikat (AS) ternyata tak mampu menjadi katalis untuk pertumbuhan IHSG pada pembukaan sesi I hari ini.

Kemarin, mata uang Garuda sukses taklukkan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (24/11). Dengan demikian, rupiah telah menguat selama tiga hari beruntun.

Mengacu pada data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan rupiah terapresiasi 0,35% ke Rp 15.630/US$. Kemudian, rupiah memangkas penguatannya menjadi 0,29% ke Rp 15.640/US$ pada pertengahan hari.

Katalis positif lain yang belum mampu memicu penguatan IHSG pada sisi I perdagangan hari ini adalah bursa saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup melesat.

Dow Jones Industrial Average naik 95,96 poin atau 0,28% menjadi 34.195,11. S&P 500 naik 0,59% menjadi ditutup pada 4.027,28 dan Nasdaq Composite meningkat 0,99% menjadi 11.285,32.

Menghijaunya IHSG tak lepas dari rangkuman hasil pertemuan The Fed yang membawa angin segar bagi pelaku pasar. The Fed memberikan sinyal akan mengendurkan laju kenaikan suku bunga untuk Desember mendatang.

Hasil pertemuan tersebut juga menunjukkan dengan kenaikan suku bunga yang lebih kecil, para pejabat The Fed bisa mengevaluasi dampak dari kenaikan agresif sebelumnya.

Sebelumnya harapan akan mengendurnya The Fed muncul setelah tingkat pengangguran di Amerika Serikat mengalami kenaikan pada Oktober, sementara inflasi menurun.

Mengacu pada FedWatch, sebanyak 75,8% analis memprediksikan adanya kenaikan sekitar 50 bps dan akan mengirim tingkat suku bunga acuan Fed menjadi 4,25%-4,5%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

(Awar Muhammad/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version