WIKA Minta Suntikan Modal Negara Rp 6 Triliun, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membutuhkan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 6 triliun pada tahun 2024. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dalam penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

Read More

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengungkapkan, proyek PSN tersebut sebanyak 41 proyek yang terdiri dari 37 proyek strategis nasional (PSN) dan 4 proyek IKN.

Menurutnya, saat ini kondisi keuangan perseroan kurang baik. Saat sejak sebelum pandemi, EBITDA perusahaan pada tahun 2018 sebesar Rp 4,349 triliun dan tahun 2019 sebesar Rp 4,889 triliun. Kemudian, cash ratio pada tahun 2018 sebesar 49,46% dan tahun 2019 sebesar 34,09%.

Hal itu diperparah ketika memasuki pandemi covid-19 yang mana EBITDA perusahaan tahun 2020 turun menjadi Rp 2,447 triliun dan di tahun 2021 sebesar Rp 2,094 triliun.

“Dan sekarang di semester I 2023 Rp 558 miliar,” katanya di Komisi VI Jakarta, Selasa (19/9).

Selain itu, lanjutnya, cash ratio juga mengalami penurunan tajam. Pada tahun 2018 tercatat 49,46%, tahun 2019 34,09%, tahun 2020 33,82%, tahun 2021 18,89%, tahun 2022 15,69% dan pada semester I 2023 5,32%.

“Sehingga memang di tahun 2023 ini secara rasio kami cukup jelek, jadi cash ratio kami di 5,23%,” imbuhnya.

Kemudian debt to equity ratio (DER) perseroan juga jauh di atas covenant bank 3,66x dan gearing ratio sebesar 2,18x.

Sebagai informasi, laba bersih WIKA tercatat Rp 2,073 triliun di tahun 2018. Laba bersih ini susut tajam di 2022 menjadi hanya Rp 13 miliar. Selanjutnya, pada semester I 2023 tercatat rugi bersih Rp 1,997 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Wika Ajukan Penundaan Bayar Utang, Menteri BUMN Buka Suara

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts