2 Saham Andalan Lo Kheng Hong Ini Jadi Sorotan, Ada Bank dan Tambang


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Sosok Lo Kheng Hong merupakan tokoh legendaris yang sukses dari berinvestasi saham. Namun, ada dua sektor yang menjadi andalannya untuk meraup cuan, yaitu sektor batu bara dan perbankan.

“Sektor perbankan & batu bara,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/4).

Seperti diketahui, Lo Kheng Hong baru-baru ini telah menambah kepemilikannya di emiten batu bara, PT ABM Investama Tbk (ABMM). Sehingga Ia menjadi pemegang 5% atau lebih dari saham ABMM.

Terbaru, Lo Kheng Hong baru menambah kepemilikan sahamnya dengan melakukan 4 kali transaksi pada 28 Maret 2024. Rinciannya, 90.000 saham ABMM dibeli di Rp 3.810, 40.000 saham dibeli di Rp 3.820, 110.000 saham dibeli di Rp 3.840, dan 40.000 saham lagi dibeli di Rp 3.860. Desngan demikian, total saham yang dibeli sebanyak 280.000 saham atau senilai Rp 1,07 miliar.

Sebagai informasi, PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatat kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$ 289 juta sepanjang 2023. Angka laba bersih itu naik 7% dari US$ 269,90 juta pada 2022.

Capaian tersebut berasal dari pendapatan kontrak dengan pelanggan US$ 1,49 miliar di 2023. Angka tersebut naik dibandingkan tahun 2022 dengan capaian US$ 1,44 miliar. Pendapatan ABMM didorong dari pendapatan kontraktor tambang dan tambang batu bara sebesar US$ 1,23 miliar.

Beban pokok pendapatan naik dari US$ 923,62 juta di tahun 2022, menjadi US$ 1,1 miliar pada 2023. Sehingga laba bruto tertekan dari posisi US$ 521,9 juta ke angka US$ 392,04 juta. Secara laba tahun berjalan menurun dari US$ 341,90 juta menjadi US$ 315,62 juta.

Sedangkan di sektor perbankan, Lo Kheng Hong menjadi salah satu penyerap penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement di PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Namun, tidak disebutkan pasti berapa jumlah saham yang mereka serap.

Adapun private placement tersebut sebanyak 10.599.000 saham atau setara 0,04% dari saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Melalui keterbukaan informasi, harga pelaksanaan private placement Rp 1.575 per saham. Lantas, nilai keseluruhan dari aksi korporasi tersebut sebesar Rp16,69 miliar.

Lo Kheng Hong termasuk dalam jajaran 20 pemegang saham terbesar BNGA. Per 29 Desember 2023, Lo berada di urutan ke-14 dengan kepemilikan sebanyak 19.764.000 saham atau sebanyak 0,08%. Sementara Denny berada di urutan ke-15 dengan kepemilikan sebanyak 18.704.600 saham atau sebanyak 0,07%.

Adapun aksi korporasi ini dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi ketentuan BEI dalam memenuhi persyaratan agar tetap tercatat di bursa yaitu dengan memiliki jumlah saham free float paling sedikit 50.000.000 saham dan paling sedikit 7,5% dari jumlah saham tercatat.

Di sisi lain, CIMB Niaga menjelaskan seluruh dana yang diperoleh dari private placement ini akan digunakan untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha dalam bentuk penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis bank.

Di antaranya, termasuk segmen Konsumer, Korporat, Komersial, dan UKM bak perbankan konvensional maupun perbankan syariah, namun tidak termasuk Perusahaan Anak.

Adapun aksi korporasi ini dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi ketentuan BEI dalam memenuhi persyaratan agar tetap tercatat di bursa yaitu dengan memiliki jumlah saham free float paling sedikit 50.000.000 saham dan paling sedikit 7,5% dari jumlah saham tercatat.

Di sisi lain, CIMB Niaga menjelaskan seluruh dana yang diperoleh dari private placement ini akan digunakan untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha dalam bentuk penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis bank. Di antaranya, termasuk segmen Konsumer, Korporat, Komersial, dan UKM bak perbankan konvensional maupun perbankan syariah, namun tidak termasuk Perusahaan Anak.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Lo Kheng Hong Blak-blakan Cara Kaya dari Investasi Saham

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts