2023, Okupansi Mall Meroket 88%! Ini Penyebabnya


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Jones Lang LaSalle (Jll) menyebut tren pertumbuhan pusat perbelanjaan atau mal masih cukup positif. Head of Research JLL Yunus Karim mengungkapkan, tingkat okupansi mal sepanjang tahun 2023 mencapai 88%.

Ia mengungkapkan, mal-mal utama mengalami pertumbuhan sewa tahunan yang berkelanjutan karena kurangnya pasokan dan permintaan yang tinggi, yang mengindikasikan pertumbuhan sewa sebesar 3,1% pada tahun 2023. Pertumbuhan sewa tahunan yang rendah satu digit merupakan hal yang wajar terjadi di Jakarta.

“2023 ini ada yg selesai dibangun sehingga cukup sehat (okupansi di atas) 80%,” ujarnya di kantornya, Rabu (28/2).

Menurutnya, beberapa mal baru diperkirakan akan memasuki pasar pada tahun ini. Untuk memenuhi permintaan pengunjung setia para penilik mal berinovasi dan tetap mengikuti tren saat ini, banyak mal telah merenovasi dan menyesuaikan permintaan tenant dan pasar.

Pergeseran ini juga terlihat di department store dan supermarket karena mereka berusaha memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Selain FnB dan fashion, tenant playground dewasa juga cukup menarik perhatian masyarakat.

“Yang cukup aktif entertainment center untuk orang dewasa. contohnya playground. Sudah ada beberapa tenant yg menyediakan playground orang dewasa,” sebutnya.

Yunus menambahkan, ke depannya fitir suplai yang tetap masih ada dan terbatas menjadi peluang bagi para pemilik mal. Apalagi segmen kawasan campuran yang tujuannya untuk men-support seperti apartemen dan perkantoran yang membutuhkan fasilitas menjadi daya tarik tersendiri.

“Ke depannya pusat perbelanjaan akan sehat dengan catatan pemilik-pemilik mal menjaga strategi dan dapat dikunjungi oleh pengunjung,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Era Suku Bunga Tinggi Akan Berakhir, 6 Saham Properti Moncer

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts