Nasib Sektor Properti Hadapi Kenaikan PPN Jadi 12% & Pelemahan Rupiah

Jakarta, CNBC Indonesia- Tekanan sentimen global mendorong pelemahan mata uang emerging market termasuk Rupiah yang anjlok ke atas level psikologis Rp 16.000 per dolar AS bahkan mata Uang Garuda sempat menyentuh level terendah di Rp 16.200/USD. Tidak hanya pelemahan Rupiah, Sketor property juga dihadapkan pada tantangan rencana kenaikan PPN menjadi 12% di 2025.

Read More

Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI), Sunarsip menilai pelemahan Rupiah saat ini temporer karena dipicu faktor geopolitik sementara secara secara fundamental baik sektor rill dan makro RI masih cukup kuat.

Sementara Wakil Ketua Umum V Bidang Kebijakan Publik APERSI, Moh Solikin mengungkapkan kekhawatiran pengusaha properti termasuk sektor perumahan subsidi terhadap efek pelemahan Rupiah. Hanya saja Apersi masih optimistis kondisi ini tidak berlangsung lama mengingat pasar properti masih sangat baik.

Seperti apa dampak pelemahan Rupiah ke sektor properti? Bagaimana dampak kenaikan PPN menjadi 12% ke sektor property? Simak informasi selengkapnya Dina Gurning dengan Wakil Ketua Umum V Bidang Kebijakan Publik APERSI, Moh Solikin dan Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI), Sunarsip di Property Point CNBC Indonesia (Rabu, 17/04/2024) Berikut Ini.

Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts