4 Saham Perfilman RI Jeblok Jelang Akhir Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia – Empat emiten perfilman terpantau ambles di perdagangan sesi I Jumat (25/8/2023), menjelang akhir pekan yang biasanya cukup ramai penonton bioskop.

Read More

Berikut pergerakan saham emiten perfilman di RI pada sesi I hari ini.








Saham Kode Saham Harga Terakhir Perubahan
MD Pictures FILM 3.700 -2,89%
Tripar Multivision Plus RAAM 730 -2,67%
Graha Layar Prima BLTZ 2.410 -0,82%
Nusantara Sejahtera Raya CNMA 278 -0,71%

Sumber: RTI

Per pukul 10:46, saham PT MD Pictures Tbk (FILM) menjadi yang paling parah koreksinya yakni ambruk 2,89% ke posisi Rp 3.700/saham.

Belum diketahui penyebab pasti amblesnya keempat saham perfilman tersebut, menjelang akhir pekan. Namun, kinerja keuangan ketiga saham perfilman pada semester I-2023 masih kurang menggembirakan. Bahkan, BLTZ masih membukukan rugi bersih di semester I-2023.

Di saham FILM, laba bersihnya mencapai Rp 62,06 miliar di Semester I-2023, menyusut 49,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp 124,08 miliar.

Penurunan laba terjadi seiring kinerja topline yang lebih rendah. Diketahui, penjualan FILM melandai 25,16% yoy menjadi Rp 205,28 miliar per 30 Juni 2023.

Ini terjadi akibat penurunan penjualan film di segmen bioskop (layar lebar) sebesar 52,3% (yoy) menjadi Rp 107,45 miliar, dibandingkan semester I-2022 sebesar Rp 225,29 miliar. Penjualan film di stasiun televisi juga terkoreksi menjadi Rp 2,16 miliar, dari sebelumnya Rp 5,12 miliar per semester I-2022.

Sedangkan di saham RAAM, laba komprehensif mencapai Rp 28 miliar pada semester I-2023. Angka ini turun dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 40 miliar.

Pada semester I-2023 RAAM mencatat pendapatan sebesar Rp 155 miliar, naik 3,33% dari Rp 150 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Kontributor pendapatan tertinggi adalah sinetron yang menghasilkan Rp 59 miliar pada semester I-2023, naik 99% dibandingkan tahun sebelumnya, diikuti oleh film sebesar Rp 41 miliar dan digital sebanyak Rp 31 miliar.

Adapun untuk BLTZ masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 6,08 miliar pada semester I-2023. Rugi bersih BLTZ sejatinya sudah menyusut 68% dari sebelumnya pada semester I-2022 sebesar Rp 19,21 miliar.

Meski masih membukukan rugi bersih, tetapi pendapatan BLTZ meningkat 9,5% menjadi Rp 535,78 miliar per 30 Juni 2023, dari sebelumnya sebesar Rp 489,25 miliar per 30 Juni 2022.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pesta Bubar, Saham Raja Film RAAM Sentuh ARB

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts