Ada Ramalah Bitcoin Bisa Tembus US$100.000 dalam Waktu Dekat

Jakarta, CNBC Indonesia – Prediksi pakar menjadi salah satu hal yang dinanti para pemain kripto. Baru-baru ini, koin kripto terkenal di dunia Bitcoin diprediksi bisa mencapai US$100.000 atau sekitar Rp 1,55 miliar (kurs Rp 15.488) pada masa depan.

Melansir laman Coin Edition, Crypto Rover, influencer yang populer di kalangan komunitas kripto online, percaya bahwa Bitcoin memiliki potensi mencapai $100,000 seiring waktu.

Sentimen ini didasarkan pada dampak potensial dari kegilaan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin yang sedang berlangsung, yang telah menarik perhatian para pemain keuangan tradisional utama.

Crypto Rover melalui X (sebelumnya Twitter) membagikan pendapatnya tentang potensi harga BTC dalam waktu dekat. Menurutnya, kenaikan ino bergantung pada keuntungan potensial yang ditawarkan spot Bitcoin ETF, termasuk manfaat pajak dan kemampuan menggunakan leverage, menjadikannya prospek menarik bagi investor institusi seperti dana pensiun dan kantor keluarga.

Selain itu, masuknua TradFi ke pasar kripto melalui ETF Bitcoin spot dapat membuka dana tambahan dan meningkatkan likuiditas pasar. Crypto Rover memberi tahu para pengikutnya bahwa perkembangan seperti itu dapat mendorong harga BTC menjadi $40,000 hanya dalam beberapa minggu, dan berpotensi melebihi $100,000 seiring berjalannya waktu.

Gagasan Crypto Rover ini mengutip laporan media massa, yang menyatakan bahwa potensi total pasar untuk ETF Bitcoin spot bisa mencapai sekitar $150 miliar. Laporan ini menyamakan pasar ETF Bitcoin dengan pasar ETF Emas.

Mengingat penasihat keuangan di Amerika Serikat mengawasi aset senilai $30 triliun, alokasi sebesar 0,5% saja akan melambungkan pasar ETF BTC menjadi $150 miliar.

Seiring pemberitaan ini, meruju CoinMarketCap pada Senin (25/9/2023) pukul 07.21 WIB, pasar kripto rontok secara berbarengan dalam 24 jam terakhir. Bitcoin turun 1,67% ke US$26.133,06 dan secara mingguan melemah 1,46%.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]