Regulator AS Bakal Tolak ETF Ethereum? Kripto Mulai Berguguran


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto bergerak mix hari ini (24/4/2024) di tengah berbagai sentimen negatif hingga potensi dana yang diperdagangkan di bursa AS (ETF ethereum) tidak disetujui.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Rabu (24/4/2024) pukul 08:25 WIB, pasar kripto terpantau bergerak variatif. Bitcoin turun 0,34% ke US$66.737,45 sedangkan secara mingguan berada di zona positif 4,38%.

Ethereum berada di zona hijau 0,66% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan mengalami apresiasi 4,71%.

Dogecoin menguat 0,38% secara harian dan secara mingguan naik 4,15%.

Sementara Toncoin mengalami depresiasi 4,96% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir ambles 12,27%.



CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun tipis 0,01% ke angka 2.649,15. Open interest terdepresiasi 0,62% di angka US$57,69 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 64 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dikutip dari coindesk.com, regulator Amerika Serikat (AS) mungkin tidak akan menyetujui ETF yang memberi investor akses ke Ethereum’s ether (ETH) pada Mei 2024, menurut bank investasi Standard Chartered, yang sebelumnya memperkirakan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) akan memberikan restunya pada saat itu.

Namun Standard Chartered tidak bersikap bearish di tengah perubahan pandangannya terhadap prospek ETF ether.

Aset digital telah mengalami badai hambatan negatif dalam beberapa minggu terakhir, namun kondisi terburuk telah berlalu dan pasar berada pada posisi yang baik untuk pulih, kata Standard Chartered dalam sebuah laporan penelitian pada hari Selasa.

Beberapa sentimen negatif lainnya juga datang dan menekan aset kripto. SEC telah menargetkan keuangan terdesentralisasi (DeFi) dengan menggugat Uniswap, imbal hasil Treasury AS melonjak, hingga penurunan suku bunga bank sentral AS (The Fed) telah ditunda.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Investor Ambil Cuan hingga Global Tak Stabil, Pasar Kripto Variatif

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts