Angka Kredit Macet Tinggi, Bos CBI Bocorin Cara Mengatasinya

Jakarta, CNBC Indonesia – Credit Bureau Indonesia (CBI), sebagai salah satu perusahaan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) memandang tingginya angka kredit macet yang terjadi belakangan ini membuat lembaga keuangan menjadi semakin selektif dalam menyalurkan pendanaan.

Read More

Di era informasi yang terus berkembang, pengelolaan risiko kredit menjadi semakin penting. Credit Bureau Indonesia mengatakan kebutuhan dan persyaratan individu serta industri dalam memanfaatkan berbagai sumber data, baik yang terstruktur maupun data alternatif kini semakin tinggi.

“Data terstruktur dan alternatif membuka pintu menuju evaluasi kredit yang lebih komprehensif. Inilah yang memungkinkan setiap lembaga jasa keuangan membuat keputusan kredit dengan lebih cepat dengan tetap menjaga tingkat risiko yang baik, sehingga perusahaan dapat bertumbuh dengan sehat,” ungkap Anton K. Adiwibowo, Business & Services Director CBI, Rabu (1/11/2023).

Dalam konteks perubahan yang dinamis dalam pengelolaan risiko kredit, Anton mengatakan inovasi dan solusi yang relevan dalam menghadapi tantangan tersebut menjadi sangat penting.

“Credit Bureau Indonesia (CBI) memandang inovasi dan solusi yang customizable dalam menghadapi perubahan dunia usaha yang dinamis dan membutuhkan pengelolaan risiko kredit yang mumpuni menjadi kunci. Dengan demikian, inklusi keuangan dapat terus berjalan seiring dengan pertumbuhan lembaga jasa keuangan yang sehat, untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


33 Pinjol Kurang Modal, Izinnya Bakal Dicabut OJK?

(Mentari Puspadini/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts