Asing Serbu RI, BI ‘Tahan Diri’ Beli SBN Tenor Jangka Panjang

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) mulai membatasi diri untuk masuk di pasar obligasi, khususnya dengan tenor panjang. Seiring dengan derasnya asing masuk ke dalam negeri (inflow).

Read More

“Kami memang membatasi dan tidak akan masuk beli SBN (Surat Berharga Negara) jangka panjang, jadi sing pendek-pendek aja,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur dalam konferensi pers, Kamis (19/1/2023)

Sejak Desember 2022 hingga sekarang, investor asing memang mulai masuk ke dalam negeri melalui pasar obligasi. Hingga 17 Januari 2023, investasi portofolio mencatat net inflows sebesar 4,6 miliar dolar AS.

“Karena kami melihat memang ini juga investor asing sudah mulai masuk ke jangka panjang. Ingat twist operation untuk stabilisasi nilai tukar rupiah, mencegah yang keluar, menarik yang masuk,” paparnya.

Hal ini akan mendorong terjadinya keseimbangan. Dana asing masuk, rupiah menguat sementara yield SBN tetap terjaga pada level rendah, bahkan menurun.

“Itu nanti yield jangka pendek akan menurun, tanpa membuat suatu portofolio itu keluar,” pungkasnya.

Rupiah pada awal 2023 mengalami apresiasi, dimana sampai 18 Januari 2023 menguat 3,18% secara point to point dan 1,20% secara rerata dibandingkan dengan level Desember 2022. Penguatan Rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina (2,08% ytd), Malaysia (2,04% ytd), dan India (1,83% ytd).

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Perhatian! Indonesia Mulai Kekeringan Dolar AS

(mij/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts